Link Nonton Film Pengkhianatan G30S/PKI Online, Kisah 7 Jenderal yang Jadi Korban PKI, Gratis Tanpa Buffering

28 September 2023, 13:10 WIB
Link Nonton Film Pengkhianatan G30S/PKI Online, Kisah 7 Jenderal yang Jadi Korban PKI, Gratis Tanpa Buffering /

PORTAL PURWOKERTO - Dapatkan link nonton film pengkhianatam G30S/PKI online. Film yang mengisahkan penculikan dan pembunuham 7 jendral korban keganasan PKI. Gratis tanpa buffering.

Menjelang tanggal 30 September, stasiun televisi biasanya diputar film penumpasan pengkhianatan Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia (G30S PKI) tahun 1965.

Link nonton dan sinopsis film G30S PKI bisa didapatkan pada artikel berikut ini. Sementara pada 1 Oktober merupakan hari peringatan Kesaktian Pancasila yang menjadi bagian penting dalam sejarah politik di Indonesia.

Perlu diketahui, PKI kini sudah tidak ada lagi di Indonesia. Namun pada tahun 1955, PKI merupakan salah satu partai besar dan memenangkan Pemilu kala itu di posisi keempat dengan perolehan suara 16%. Berikut sinopsis film G30S PKI.

Baca Juga: Dipa Nusantara Aidit, Sekjen PKI dan Disebut Sebagai Dalang G30S PKI, Ini Kisah Keluarganya

Film G30S PKI mengambil latar waktu tahun 1965, dengan durasi penayangan cukup lama yaitu 271 menit atau 3,5 jam. Film ini pertama ditayangkan di stasiun televisi TVRI pada tahun 1985, yang kemudian diputar setiap tahun hingga 1998.

Sinopsis Film G30S PKI

Dalam film dijelaskan mengenai PKI, Lubang Buaya dan perbuatan buruk yang dilakukan anggota partai ini. Dalam film diceritakan Presiden Soekarno yang kala itu berusia 64 tahun dikabarkan sedang sakit. Bahkan presiden pertama RI disebutkan akan meninggal dunia.

Soekarno merupakan tokoh yang melahirkan ideologi Nasionalisme, Agama dan komunisme atau dikenal dengan Nasakom. Kondisi Soekarno yang sedang sakit membuat DN Aidit, Syam Kamaruzaman dan tokoh komunis mengkhawatirkan kondisi PKI.

Baca Juga: G30S PKI Tayang Jam Berapa 2023, ada 6 Stasiun TV yang Menayangkan!

Khawatir dengan posisi partainya, anggota PKI mulai menyusup kebangkatan bersenjata di Indonesia seperti Angkatan Udara dan Angkatan Laut. Namun beberapa jenderal Angkatan Darat menentang tindakan PKI ini. Oleh karena itu, PKI berencana melakukan kudeta dan menculik jenderal yang menentang mereka.

Dalam film G30S PKI, dedengkot partai ini menghebuskan rumor bahwa ada anggota Dewan Jenderal yang berisi jenderal Angkatan Darat dan akan menggulingkan Presiden Soekarno. Isu ini akan menimbulkan kepanikan di masyarakat dan tindakan PKI menumpas Dewan Jenderal justru didukung.

Target tujuh orang Dewan Jenderal yang dibantai PKI adalah Ahmad Yani, R. Suprapto, MT Haryono, S. Parman, DI Pandjaitan, Sutoyo Siswomiharjo dan AH Nasution. Pasukan Cakrabirawa yang disusupi PKI kemudian mengepung rumah ketujuh jenderal tersebut.

Peristiwa G30S PKI terjadi pada 30 September 1965 sekitar pukul 01.00-03.00 WIB. Usaha penculikan tersebut jelas dilawan oleh para jenderal yang dijebak dan membuat tiga orang jenderal tewas. Tiga jenderal hidup sementara satu selamat.

Baca Juga: 5 Faktor Penyebab Terjadinya Peristiwa G30S PKI 1965 Penyebab Tewasnya 7 Pahlawan Revolusi

Tiga orang anggota TNI AD yang tewas di kediaman masing-masing karena melawan adalah Jenderal Ahmad Yani, Mayjend MT Haryono, dan Brigjend DI Pandjaitan. Tiga lainnya dibawa ke daerah Lubang Buaya.

Tiga nama yang diculik hidup-hidup tersebut adalah Letjend R. Suprapto, Mayjend S. Parman, dan Brigjend Sutoyo Siswomiharjo.

Sedangkan Jenderal AH Nasution lolos dari maut. Selain ketujuh jenderal target itu, puteri bungsu Jenderal AH Nasution bernama Ade Irma Suryani dan Kapten Pierre Tendean, ajudan Jenderal AH Nasution juga tewas.

Ketiga jenderal yang dibawa PKI ke Lubang Buaya kemudian disiksa habis-habisan hingga tewas. Ketiganya dipaksa menandatangani surat Dewan Revolusi untuk menjebak nama mereka.

Baca Juga: Cerita G30S PKI, Kronologi dan Rangkuman Lengkap! Versi Film Pengkhianatan G30S/PKI

Untuk bisa menyaksikan film pengkhianatan G30S PKI, bisa disaksikan pada stasiun televisi Trans 7 atau menonton tayangannya di kanal Youtube.***

Editor: Galih Prabashinta P.P.

Tags

Terkini

Terpopuler