Durasi Film G30S PKI Tayang Malam Ini, Apa yang Harus Disiapkan?

30 September 2023, 18:03 WIB
Durasi Film G30S PKI Tayang Malam Ini, Apa yang Harus Disiapkan? /Trans 7

PORTAL PURWOKERTO - Durasi film G30S PKI yang selama ini ditunggu-tunggu cukup lama. Tanpa iklan, durasi film G30S PKI mencapai 4 jam 30 menit. Film ini ditayangkan setiap bulan September di berbagai TV nasional.

Di tahun 2023 setidaknya ada 6 stasiun TV yang menayangkan film propaganda Orde Baru mengenai pemberontakan PKI pada 30 September 1965, 57 tahun silam. 

Trans TV, RTV, Trans 7 dan RCTI telah menayangkan pada tanggal 22, 27 dan 28 September 2023 lalu. Kini Sabtu, 30 September 2023 masih ada dua stasiun TV yang masih akan menayangkan film G30S PKI malam ini.

Baca Juga: Mengapa PKI Dilarang di Indonesia, INI Dasar Hukumnya yang Telah Berlaku Selama 57 tahun

Jadwal Tayang Film G30S PKI Malam Ini

iNews: SABTU, 30 September 2023: Pukul 21.00 WIB hingga Minggu, 1 Oktober 2023 pukul 02.30 WIB

TV One: SABTU, 30 September 2023: Pukul 20.00 WIB hingga Minggu, 1 Oktober 2023 pukul 00.00 WIB

Film berjudul Pengkhianatan Gerakan 30 September ini memang ditayangkan pada malam hari. Pasalnya ada beberapa adegan yang tidak ramah anak.

Diantaranya ada adegan merokok, penculikan, senjata, pembunuhan, dan juga adegan berdarah-darah. Di beberapa TV, adegan yang tidak etis ini ada yang disensor ataupun ada yang warnanya digelapkan.

Baca Juga: Profil Jenderal Ahmad Yani, Anak Istri Agama Pahlawan Revolusi Korban G30S PKI, Meninggal jam 3 pagi 1 Oktober

Durasi film G30S PKI yang cukup lama yaitu 4 jam lebih membuat waktu menonton membutuhkan beberapa persiapan. Diantaranya:

1. Air minum yang cukup

2. Camilan

3. Selimut

4. Bantal

Kisah film G30S PKI terbagi menjadi tiga bagian. Bagian pertama adalah asal muasal terjadinya ketakutan PKI dan rapat-rapat mengenai cara menggembosi kekuasaan Angkatan Darat.

Baca Juga: Resume G30S PKI, Termasuk Nama Jenderal dan Nama Dalang Peristiwa 30 September 1965

Bagian kedua merupakan bagian yang paling intens. Yaitu bagian penculikan setiap jenderal yang dilakukan oleh pasukan Cakrabirawa, pasukan pengawal presiden Soekarno.

Di bagian kedua ini inti dari film Gerakan 30 September 1965 terjadi. Setiap jenderal memiliki kisah penculikannya masing-masing. 

Mereka yang menjadi target PKI adalah Jenderal Ahmad Yani yang merupakan Menteri Panglima Angkatan Darat, Mayjend R. Suprapto, Letjend MT Haryono, Letjend S. Parman, Mayjend DI Pandjaitan, Mayjend Sutoyo Siswomiharjo, dan Jenderal AH Nasution yang merupakan KSAD.

Operasi Gerakan 30 September dimulai pada dini hari sekitar pukul 01.30 WIB tanggal 30 September 1965. Rumah 7 jenderal disatroni oleh pasukan Cakrabirawa yang disebut membawa perintah dari Presiden Soekarno.

Baca Juga: Biodata Agama DN Aidit, Salah Satu Dalang G 30 S PKI Meninggal Karena Apa?

Beberapa jenderal sempat mengulur waktu dan melawan yang berakibat pada penembakan di tempat. Penembakan tersebut disaksikan keluarga yang berada di bawah ancaman pasukan Cakrabirawa.

Di Pandjaitan berdoa sebelum diminta masuk ke dalam truk yang menjemputnya. Saat berdoa beliau ditembak sehingga darah bersimbah di halaman rumah. Jasad DI Pandjaitan diangkat dan dibawa ke Lubang Buaya.

Usai Di Pandjaitan diangkut ke sebuah truk, Catherine, putri DI Pandjaitan keluar rumah dan mengusapkan darah ayahnya ke wajah. Ini merupakan salah satu peristiwa paling menyedihkan dan menyayat hati dalam film tersebut.

Baca Juga: Siapa Sajakah yang di Culik alam Gerakan G 30 S PKI ? Ini Biodata 7 Pahlawan Revolusi

Ade Irma Suryani, putri AH Nasution yang berusia 5 tahun dan ajudan AH Nasution, Pierre Tendean turut menjadi korban keganasan PKI. Pierre Tendean dituding sebagai AH Nasution ketika pasukan Cakrabirawa mencari AH Nasution yang merupakan Menteri Pertahanan dan Keamanan sekaligus Kepala Staf angkatan Darat.

Jenderal AH Nasution sendiri berhasil melarikan diri ke rumah sebelah, meskipun sempat tertembak kakinya.

Jenderal Ahmad Yani, Mayjend MT Haryono, Brigjend DI Pandjaitan, telah tewas sebelum dibawa ke Lubang Buaya.

Sedangkan Letjend R. Suprapto, Mayjend S. Parman, dan Brigjend Sutoyo Siswomiharjo dibawa hidup-hidup.

Baca Juga: Profil Agama Letjen Suprapto, Pahlawan Revolusi Asal Purwokerto Istri, Daftar Nama Korban Keganasan G30S PKI

Namun ketiga jenderal tersebut mendapatkan penyiksaan yang luar biasa dari kader-kader PKI. Mereka juga dipaksa untuk menandatangani surat yang berisi rencana Dewan Revolusi.

Setelah tewas, jasad seluruh jenderal dan Pierre Tendean dimasukkan ke dalam sebuah lubang yang merupakan bekas sumur lama dan ditutup tanah serta sebuah pohon pisang ditanam di atasnya.

Keesokan paginya, tanggal 1 Oktober 1965 anak buah Letkol Untung mengambil alih kantor RRI (Radio Republik Indonesia) dan menyatakan PKI telah menumpas gerakan Dewan Jenderal yang hendak melakukan kudeta.

Bagian Ketiga adalah penyelesaian terhadap gerakan yang telah dilakukan PKI. Dipimpin oleh Soeharto, PKI dan antek-anteknya kemudian ditangkap. 

Baca Juga: Ringkasan Film G30S PKI, Rangkuman Pendek Peristiwa 1965 dan Kontroversi Sejarah Kelam Indonesia

7 mayat yang berada di lubang buaya tersebut diangkat dan segera diotopsi. Jenazah mereka kemudian dimasukkan ke dalam peti mati. Keberangkatan peti mati mereka ke Taman Makan Pahlawan diiringi tangis ribuan massa.

Para dalang pemberontakan PKI kemudian diburu, tercatat dalam koran Berita Yudha. Bahkan ketua PKI (Sekjem PKI) DN Aidit ditembak saat perburuan terhadap PKI.

Durasi film G30S PKI yang tayang malam ini cukup lama. Lebih dari empat jam. Jangan lupa bagi siswa sekolah diharapkan menonton film ini dengan bimbingan orang tua agar dapat menuliskan ringkasan dari kisah tragis dalam sejarah bangsa Indonesia ini.***

Editor: Lasti Martina

Tags

Terkini

Terpopuler