PORTAL PURWOKERTO - Awal Ramadhan tahun 2024 semakin dekat. Di tahun kabisat ini lagi-lagi ada perbedaan dalam menentukan awal mulainya bulan puasa wajib bagi umat Islam.
Meskipun recara resmi penentuan awal bulan Ramadhan dilakukan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia, namun Muhammadiyah, salah satu ormas Islam terbesar di Indonesia juga diperbolehkan untuk menentukan awal bulan Ramadhan.
Awal Ramadhan Tahun 2024 Muhammadiyah
Dalam Konferensi Pers di Kantor PP Muhammadiyah, Jl. Cik Ditiro, No. 23, Kota Yogyakarta, Muhammadiyah telah menetapkan bahwa 1 Ramadan 1445 H jatuh pada Senin, 11 Maret 2024.
Keputusan Muhammadiyah diambil melalui data dan kesimpulan Hasil Hisab Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang didasarkan pada "hisab hakiki" dengan kriteria "wujudul-hilal".
"Hisab Hakiki" adalah metode hisab yang berpatokan pada gerak benda langit, khususnya
Matahari dan Bulan faktual (sebenarnya). Gerak dan posisi Bulan dalam metode ini dihitung secara cermat untuk mendapatkan gerak dan posisi Bulan yang sebenarnya dan setepat-tepatnya sebagaimana adanya.
Sedangkan "wajudul-hilal" adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan pada saat Matahari terbenam, Bulan belum terbenam. Dengan perkataan lain, Bulan terbenam terlambat dari terbenamnya Matahari berapa pun selisih waktunya.
Setelah dilakukan pengecekan terhadap kriteria penentuan bulan baru, maka ditetapkanlah tanggal 1 Ramadan 1445 H dimulai pada saat terbenam Matahari tanggal 10 Maret 2024 dan konversinya dengan kalender Masehi ditetapkan pada keesokan harinya yaitu tanggal 11 Maret 2024.
Awal Ramadhan Tahun 2024 Pemerintah (Kemenag)
Di awal tahun 2024, Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kementerian Agama Republik Indonesia telah mengeluarkan Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2024. Kalender ini memuat tanggalan berdasarkan tahun Masehi, Hijriah, dan juga penanggalan Jawa.
Menurut Kalender Hijriah Indonesia 2024 Kemenag, tanggal 1 Ramadhan 2024 jatuh pada hari Selasa, 12 Maret 2024 yang bertepatan dengan tanggal 1 Pon dan juga kebetulan bertepatan dengan libur cuti bersama Hari suci Nyepi Tahun Baru Saka 1946.
Meskipun telah ditetapkan sejak awal tahun, namun keputusan kapan awal puasa Ramadhan versi pemerintah ini tetap akan dilaksanakan setelah sidang isbat.
Sidang isbat biasanya dihadiri oleh Komisi VIII DPR RI, pimpinan MUI, duta besar negara sahabat, perwakilan ormas Islam, serta Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama.
Metode pengambilan keputusan dalam sidang isbat didasarkan pada Rukyatul Hilal atau metode Rukyat. Metode ini dilakukan dengan mengamati penampakan hilal atau bulan sabit pertama kali setelah terjadinya ijtimak (konjungsi).
Indonesia melalui Kemenag baru akan menentukan awal bulan baru apabila bulan terlihat pada ketinggian 3 derajat atau lebih.
Hal ini merupakan kesepakatan dari MABIMS (Minister of Religion of Brunei, Indonesia, Malaysia and Singapore) yang merupakan perkumpulan menteri-menteri Agama dari Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura.
Idul Fitri 2024
Menariknya, meskipun berbeda dalam penentuan awal bulan Ramadhan, namun baik Muhammadiyah maupun Kemenag menentukan tanggal yang sama untuk Idul Fitri 2024, 1 Syawal 1445 Hijriah.
1 Syaral 1445 Hijriah alias Idul Fitri 2024 jatuh pada hari Rabu, 10 April 2024.
Hal ini membuat total hari berpuasa Ramadhan versi Muhammadiyah menjadi 30 hari. Berbeda dengan tahun 2023 lalu ketika waktu berpuasa menurut kalender Muhammadiyah adalah 29 hari.
Sedangkan total hari berpuasa Ramadhan versi Pemerintah adalah 29 hari, karena dimulai lebih lambat daripada versi Muhammadiyah.
Sedangkan untuk lebaran Idul Fitri sendiri yang jatuh pada 1 Syawal 1445 Hijriah, pada penanggalan Kalender Hijriah Indonesia 2024 Kemenag jatuh pada hari Rabu, 10 April 2024.
Awal Ramadhan tahun 2024 versi Muhammadiyah jatuh pada Senin, 11 Maret 2024. Sedangkan awal Ramadhan tahun 2024 versi Kemenag adalah Selasa, 12 Maret 2024. Kedua waktu ini merupakan hal yang benar karena memiliki metode masing-masing yang diakui oleh ulama-ulama di dunia.***