PORTAL PURWOKERTO - Biodata dan profil dr. Lie Dharmawan lengkap, pendiri RSA dr Lie yang layani warga miskin dengan gratis.
Belum lama ini RSA dr Lie Dharmawan tenggelam, enam awak kapal berhasil menyelamatkan diri dan tak ada korban jiwa dalam kecelakaan ini.
Diduga ada korsleting pada kapal RSA dr Lie Dharmawan. RSA dr Lie tenggelam di perairan NTB.
Berikut ini biodata dan profil lengkap pendiri RSA pertama di Indonesia ini.
dr Lie Dharmawan memiliki nama lengkap dr. Lie Agustinus Dharmawan Ph.D, Sp.B, Sp.BTKV.
Baca Juga: Biodata Lee Min Ho Lengkap, Ultah Lee Min Ho Hari Ini Tagar LeeMinHo Trending di Twitter
dr lie dharmawan memiliki nama Tionghoa Lie Tek Bie. Ia lahir di Padang, Sumatra Barat, 16 April 1946.
dr Lie Dharmawan adalah seorang ahli kesehatan atau dokter ahli bedah Indonesia. Ia dikenal sebagai pendiri rumah sakit apung (floating hospital) swasta yang pertama di Indonesia.
Di bawah Yayasan doctorSHARE, Rumah Sakit Apung (RSA) dr. Lie Dharmawan memberikan pelayanan kesehatan secara cuma-cuma kepada masyarakat di daerah miskin dan terpencil di Indonesia yang tidak terjangkau oleh pelayanan kesehatan secara reguler.
dr Lie merupakan putra dari pasangan Lie Goan Hoey (ayah) dan Pek Leng Kiau (Julita Diana).
Ia kemudian menikah dengan perempuan bernama Tan Lie Tjhoen (Listijani Gunawan) dan telah dikaruniai tiga orang anak, yaitu Lie Mei Phing, Lie Ching Ming, dan Lie Mei Sing.
Pendiri RSA pertama di Indonesia ini menamatkan pendidikan dasar di SD Ying Shi, Padang, sedangkan pendidikan menengah ia selesaikan di SMP Katolik Pius dan SMA Don Bosco, juga di kota Padang.
Setelah itu dr Lie melanjutkan pendidikan tinggi di Jerman. Gelar S1 berhasil diraihnya di Free University, S2 dari University Hospital, Cologne, serta S3 dari Free University Berlin, yang semuanya berada di Jerman.
Dibawah Yayasan doctorSHARE, ia dengan Rumah Sakit Apung (RSA) dr. Lie Dharmawan memberikan pelayanan medis diatas kapal motor (KM) yang berukuran panjang 25,13 meter dan lebar 6,82 meter.
dr. Lie telah melakukan banyak pengobatan dan pembedahan di berbagai penjuru Nusantara, seperti di Kepulauan Kei (Maluku), Pulau Panggang (Kepulauan Seribu), Bangka Tengah, Belitung Timur (Bangka Belitung), Ketapang dan Pontianak (Kalimantan Barat), Bali, Nusa Tenggara Timur,Muna Barat Sulawesi Tenggara dan berbagai wilayah lainnya.
dr Lie Dharmawan juga aktif dalam sejumlah organisasi saat ia masih kuliah di Jerman, maupun organisasi rohani di Jakarta.***