Guru Bahasa Indonesianya, Noer Marliah Moro memberinya hadiah dengan mengajaknya berlibur ke Padang.
Sebuah hadiah yang istimewa bagi Sariamin Ismail karena dia dapat menyaksikan laut meski berhasil membuat sajak berjudul Orang Laut sebelumnya.
Sariamin Ismail mendapatkan tugas untuk mengajar di Meisjes Vervolg School (MVS) di Bengkulu usai lulus dari MNS.
Berkat Keberhasilannya mencatatkan kemajuan untuk sekolahnya, Sariamin Ismail diangkat sebagai kepala sekolah pada 17 Juni 1925.
Setelahnya dia berpindah-pindah domisili untuk mengikuti tugas mengajarnya dan terus menulis hingga sisa umurnya.***