PORTAL PRWOKERTO – Viral pernyataan Edy Mulyadi berujung dengan laporan polisi karena dianggap rasis terhadap warga Kalimantan
Setelah sebelumnya viral pernyataan Arteria Dahlan yang dianggap rasis terhadap bahasa Sunda, kini jagat maya Indonesia kembali dihebohkan dengan beredarnya video viral Edy Mulyadi yang dianggap rasis terhadap warga Kalimantan.
Pernyataan yang disampaikan oleh bekas kader PKS ini, dianggap mengandung unsur hinaan terhadap warga Kalimantan.
Video yang membahas mengenai pemindahan Ibu Kota Negara Baru atau IKN itu banyak diprotes oleh masyarakat, terutama warga Kalimantan.
Mereka merasa tersinggung dengan pernyataan Edy Mulyadi yang menganggap pulau Kalimantan merupakan tempat dimana jin buang anak.
Selain menyebut sebagai tempat jin buang anak, Edy Mulyadi juga menyampaikan jika Kalimantan merupakan pasar bagi kuntilanak dan genderuwo.
"Bisa memahami enggak, ini ada sebuah tempat elite punya sendiri yang harganya mahal, punya gedung sendiri. Lalu dijual pindah ke tempat jin buang anak, yah” ujar Edy Mulyadi dari video viral tersebut.
“Pasarnya siapa? Kalau pasarnya kuntilanak, genderuwo ngapain ngebangun di sana,” tambahnya.
Dalam video yang viral, bahkan Edy Mulyadi sempat menanyakan lokasi tempat tinggal salah seorang yang ada disebelahnya untuk menguatkan pernyataannya.
“Enggak ada, nih sampean tinggal di mana om?” ungkapnya.
“Mana mau tinggal di Gunungsari pindah ke Kalimantan Panajam sana untuk beli rumah di sana,” katanya.
Pernyataan Edy Mulyadi pun menjadi viral lantaran dianggap melecehkan warga Kalimantan. Edy Mulyadi pun banyak mendapat kecaman karena menyinggung SARA dalam mengkritisi pemindahan Ibu Kota Negara Baru ke Kalimantan.
Bahkan di Twitter muncul tagar TangkapEdyKadrun, TangkapEdyMulyadi, TangkapEdyMulyadiPKS yang telah mencapai ribuan cuitan.
Baca Juga: Awal Puasa 2022 atau 1 Ramadhan 1443 Hijriyah Tanggal Berapa? Ini Jadwal Awal Puasa 2022 Sesuai Muhammadiyah
Menanggapi hal ini, Edy Mulyadi pun akhirnya membuat video klarifikasi dalam kanal YouTube BANG EDY CHANNEL.
Melalui video yang diunggah pada tanggal 24 Januari 2022 tersebut, Edy Mulyadi menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh warga Kalimantan.
Selain itu, Edy Mulyadi juga menjelaskan bahwa pernyataannya yang telah viral tidak dimaksudkan untuk menghina Kalimantan.
“Saya mohon maaf telah menyebabkan teman-teman di Kalimantan tersinggung dan marah," ujar Edy Mulyadi.
Sebelumnya, Edy Mulyadi menuai banyak kecaman terkait pernyataannya yang dinilai telah melukai kebhinnekaan yang ada di Indonesia.
Salah satu pihak yang mengecam pernyataan Edy Mulyadi adalah Persekutuan Suku Asli Kalimantan (Pusaka). Melalui Surfani Sulaiman Ketua Umum Pusaka, melakukan somasi terhadap Edy Mulyadi untuk segera meminta maaf dan menarik pernyataannya.
Menurut Surfani Sulaiman, apa yang disampaikan oleh Edy Mulyadi merupakan sebuah penghinaan karena mengandung SARA, sekaligus fitnah dan ujaran kebencian terhadap warga Kalimantan.
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menyampaikan bahwa laporan atas pernyataan Edy Mulyadi sudah diterima pihak kepolisian dan tengah dilakukan penyelidikan oleh tim Siber.
“Kasusnya saat ini ditangani oleh Dittipidsiber Bareskrim” ucap Irjen Dedi Prasetyo.
Baca Juga: 5 Langkah Gampang Bikin Emoji Mix oleh TikTok, Tak Sampai 5 Menit Bikin Emoji Trends Unik Karyamu
Laporan terhadap Edy Mulyadi salah satunya dilakukan oleh Pengurus Besar Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (PB SEMMI).
“Pernyataan Edy ini dapat mengarah ke ujaran kebencian, penghinaan karena merendahkan suatu wilayah dan berita hoax. Maka pertimbangan kita secara sosiologis, perbuatan Edy Mulyadi berpotensi dapat merusak persatuan atau memecah belah bangsa. Ini berbahaya” ungkap Direktur LBH PB SEMMI Gurun Arisastra.***