Fenomena Hujan Es Diprediksi Hingga Maret-April, Masyarakat Diminta Waspada

- 23 Februari 2022, 10:43 WIB
Fenomena Hujan Es Diprediksi Hingga Maret-April, Masyarakat Diminta Waspada
Fenomena Hujan Es Diprediksi Hingga Maret-April, Masyarakat Diminta Waspada /Twitter BMKG

PORTAL PURWOKERTO – Fenomena alam hujan es berpotensi bisa terus terjadi hingga bulan Maret-April 2022, BMKG meminta masyarakat agar waspada.

Dalam sepekan ini, fenomena alam berupa hujan es telah terjadi di beberapa wilayah di Indonesia, seperti Lampung, Surabaya, Bekasi, dan beberapa wilayah lainnya.

BMKG melalui akun Twitter @infoBMKG menghimbau kepada masyarakat agar senantiasa waspada lantaran fenoma alam berupa hujan es diprediksi masih bisa terjadi hiungga bulan Maret-April.

BMKG menjelaskan bahwa fenomena alam hujan es biasanya disertai dengan terjadinya hujan intensitas lebat dalam durasi singkat yang disertai kilat/petir dan angin kencang.

Baca Juga: Fenomena Hujan Es di Surabaya, Masih Bisa Terjadi dalam Waktu Dekat, BMKG Juanda: Masa Peralihan

Hujan es merupakan salah satu fenomena cuaca ekstrem yang terjadi dalam skala lokal, dan ditandai dengan adanya jatuhan butiran es yang jatuh dari awan serta dapat terjadi dalam periode beberapa menit.

Proses terjadinya hujan es dipicu oleh adanya pola konvektifitas di atmosfer dalam skala lokal-regional yang signifikan.

Secara detil, berikut penjelasan BMKG mengenai proses terjadinya hujan es.

BMKG menjelaskan bahwa proses terjadinya hujan es sendiri bisa terbentuk dari sistem awan Cumulonimbus (Cb) yang umumnya memiliki dimensi menjulang tinggi.

Baca Juga: Fenomena Hujan Es di Surabaya, Ini Penjelasan BMKG

Awan Cb yang memiliki dimensi menjulang tinggi menandakan adanya kondisi labilitas udara signifikan dalam sistem awan tersebut, sehingga dapat membentuk butiran es di awan dengan ukuran yang cukup besar.

Besarnya dimensi butiran es dan kuatnya aliran udara turun dalam sistem awan Cb dapat menyebabkan butiran es dengan ukuran yang cukup besar yang terbentuk di puncak awan Cb.

Butiran es dengan dimensi yang cukup besar tersebut kemudian turun ke dasar awan hingga keluar dari awan dan menjadi fenomena hujan es

Kecepatan downdraft dari awan Cb yang signifikan dapat mengakibatkan butiran es yang keluar dari awan tidak mencair secara cepat di udara.

Baca Juga: Hujan Es Melanda Surabaya, Disertai Angin Kencang pada 21 Februari 2022

Bahkan ketika sampai jatuh ke permukaan bumi pun masih dalam berbentuk butiran es yang dikenal dengan fenomena hujan es.

Mengingat potensi cuaca ekstrem berupa puting beliung, hujan es, hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang masih dapat terjadi hingga Maret-April mendatang,

BMKG menghimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya potensi cuaca ekstrem tersebut.

Baca Juga: Hujan Es di Banjarnegara Pertanda Apa? Begini Penjelasan Ilmiah Terkait Hujan Es

Begitu dampak yang dapat ditimbulkan berupa bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, jalan licin, pohon tumbang, dll.

Untuk dapat mengakses informasi terkini mengenai prakiraan cuaca, masyarakat dapat mengaksesnya melalui akun Twitter @infoBMKG atau dengan mengunduh aplikasi Info BMKG di Google Playstore.***

Editor: Hening Prihatini

Sumber: BMKG


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah