Gatotkaca Superhero Versi Wayang Jawa Mahabharata dalam Perspektif Berbeda

- 23 Februari 2022, 21:11 WIB
Gatotkaca Superhero Versi Wayang Jawa Mahabharata, Dalam Perspektif Yang Berbeda
Gatotkaca Superhero Versi Wayang Jawa Mahabharata, Dalam Perspektif Yang Berbeda /Kolase/YouTube @Satria Dewa Studio

PORTAL PURWOKERTO - Gatotkaca dalam perspektif superhero yang berasal dari cerita wayang Jawa dalam wiracarita Mahabharata.

Adalah seorang ksatria putra dari Bimasena (Bima) atau Werkudara dari keluarga pandawa dan ibunya bernama Arimbi putri dari kerajaan Pringgadani, negeri para raksasa.

Gatotkaca adalah ksatria yang memiliki kekuatan luar biasa, mampu terbang di angkasa tanpa sayap, sehingga mempunyai julukan populer 'otot kawat balung wesi' (otot kawat tulang besi).

Dalam versi film produksi Satria Dewa Studio yang disutradarai oleh Hanung Bramanthyo dan diproduseri oleh Celerina Judisari serta diperankan oleh Rizky Nazar.

Baca Juga: Simbol Bintang Gatotkaca Mirip dengan Simbol Bintang Captain Marvel, Benarkah?

Tokoh pewayangan Gatotkaca menjadi dasar cerita dalam film berjudul Satria Dewa: Gatotkaca, yang rencananya akan dirilis bulan Juni 2022.

Film bergenre aksi laga hidup, belakangan ini menjadai trending di salah satu platform media sosial.

Karena rilisan teaser yang hanya berdurasi beberapa detik, tetapi cukup mampu menarik rasa penasaran calon penonton dan warga net.

Versi yang berbeda dari Gatotkaca sendiri adalah nama sebuah Candi di dataran tinggi Dieng, di wilayah Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

Baca Juga: Satria Dewa: Gatotkaca, Film Superhero Indonesia Siap Hadirkan CGI yang Memukau

Candi yang terletak di sebelah barat komplek percandian Arjuna, di tepi jalan ke arah Candi Bima, di seberang Museum Dieng Kailasa.

Candi ini pernah mengalami pemugaran yang di lakukan oleh Kantor Suaka dan Peninggalan Sejarah Jawa Tengah pada tahun 1979.

Candi Gatotkaca termasuk dalam peninggalan sejarah dan purbakala di Jawa Tengah, yang keberadaannya di lindungi oleh Undang Undang No 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya.

Berawal dari sebuah wiracarita besar i\India kuno, yang ditulis dalam bahasa sansekerta, dan di karang oleh Kresna Dwaipayana Byasa.

Baca Juga: Gus Miftah Dikecam Gegara Pagelaran Wayang di Pondoknya, Sujiwo Tejo: Siapakah Pembentur Agung Ini?

Menceritakan tentang perang antara Pandawa dan Kurawa, memperebutkan tahta Hastinapura.

Dalam perjalanan kisahnya sampai sekarang, telah menjadi inspirasi dan melahirkan banyak sekali karya-karya besar.

Candi-candi di pelataran dataran tinggi Dieng, Film Satria Dewa: Gatotkaca, dan mungkin kelak akan melahirkan karya-karya besar lainnya.***

Editor: Yumi Karasuma

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah