Syarat Wajib Menjalankan Ibadah Puasa Ramadhan Menurut Syariat Islam

- 18 Maret 2022, 14:38 WIB
Syarat Wajib Menjalankan Ibadah Puasa Ramadhan Menurut Syariat Islam
Syarat Wajib Menjalankan Ibadah Puasa Ramadhan Menurut Syariat Islam /pexels.com

 

PORTAL PURWOKERTO - Menurut agama Islam, puasa disebut juga dengan shaum yang berasal dari Bahasa Arab.

Puasa merupakan ibadah wajib yang harus dilaksanakan oleh umat Islam selama bulan Ramadhan.

Ibadah puasa ini dilakukan selama satu bulan penuh yang ditutup dengan perayaan Hari Raya Idul Fitri.

Puasa yang dilaksanakan sesuai dengan syariat Islam yaitu menahan diri dari makan minum serta segala perbuatan yang dapat membatalkan puasa dari terbit fajar hingga tenggelamnya matahari.

Baca Juga: Makanan dan Minuman yang Baik Dikonsumsi saat Berbuka Puasa

Pelaksanaan ibadah puasa diawali dengan membaca niat puasa yang telah tercantum pada kitab suci Al-Qur’an.

Umat Islam yang telah memenuhi syarat wajib dan sah puasa menurut syariat Islam, wajib hukumnya untuk melakukan ibadah puasa selama satu bulan penuh.

Apabila mengalami kondisi yang tidak mewajibkan untuk melakukan puasa, misalnya haid atau sakit, maka diwajibkan untuk mengganti puasanya di hari lain setelah Ramadhan selesai.

Di rangkum dari berbagai sumber, syarat wajib puasa yaitu syarat yang harus dipenuhi oleh seseorang sebelum menjalankan ibadah puasa. Seseorang yang belum memenuhi syarat wajib, tidak diperbolehkan atau gugurlah tuntutan kewajiban kepadanya untuk melaksanakannya.

Baca Juga: Niat Puasa Qadha di Bulan Nisfu Syaban Beserta Artinya untuk Mengganti Puasa Ramadhan

Selain itu, dalam ibadah puasa Ramadhan juga memiliki rukun puasa. Berikut syarat wajib menjalankan ibadah puasa Ramadhan:

1. Wajib seorang muslim atau muslimah

Karena puasa merupakan ibadah yang menjadi keharusan dan tercantum pada rukum Islam, sebagaimana yang terdapat dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Turmudzi dan Imam Muslim, berbunyi:

Dari Abi Abdurrahman, yaitu Abdullah Ibn Umar Ibn Khattab r.a, berkata: saya mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Islam didirikan dengan lima hal, yaitu persaksian tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya, didirikannya shalat, dikeluarkannya zakat, dikerjakannya haji di Baitullah (Ka’bah), dan dikerjakannya puasa di bulan Ramadhan,” (Hadits Shahih, riwayat Al-Bukhari: 7 dan Muslim: 19).

2. Sudah baligh

Maka suatu kewajiban baginya untuk menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Untuk laki-laki dapat dikatakan baligh apabaila sudah pernah keluar mani dari kemaluannya, dalam kondisi tidur maupun terjaga.

Sedangkan, untuk perempuan dapat dikatakan baligh apabila sudah mengalami haid. Jika seorang laki-laki ataupun perempuan belum mengalami keluar mani atau haid, maka dapat dikatakan baligh pada usia 15 tahun dari usisa kelahirannya.

Baca Juga: Marhaban Ya Ramadhan, Lirik Lagu Ramadhan Tiba - Opick yang Selalu Diputar saat Bulan Puasa

3. Seorang muslin dan baligh tersebut memiliki akal sempurna atau tidak dalam kondisi gila, baik gila karena cacat mental atau gila disebabkan mabuk

Seseorang muslim yang yang dalam kondisi tidak sadar karena mabuk ataupun cacat mental, tidak terkena hukum kewajiban untuk melaksanakan ibadah puasa, terkecuali orang yang mabuk dengan sengaja, maka ia wajib untuk menjalankan ibadah puasa di lain hari setelah Ramadhan usai (mengqadha puasa).


رُفِعَ اْلقَلَمُ عَنْ ثَلَاثٍ عَنْ النّائِمِ حَتّى يَسْتَيْقِظُ وَعَنِ اْلمَجْنُوْنِ حَتّى يُفِيْقَ وَعَنِ الصَّبِىِّ
حَتَّى يَبْلُغَ

Artinya: “Tiga golongan yang tidak terkena hukum syar’I: orang yang tidur sampai ia terbangun, orang yang gila sampai ia sembuh, dan anak-anak sampai ia baligh,” (Hadits Shahih, riwayat Abu Daud: 3822, dan Ahmad: 910. Teks hadits riwayat Al-Nasa’I)

4. Seorang muslim yang kuat dan mampu untuk menjalankan ibadah puasa

Allah SWT tidak pernah menyulitkan umat-Nya dalam menjalankan ibadah apapun itu. Jika seorang muslim tidak kuat dan mampu untuk menjalankan puasa Ramadhan dikarenakan suatu kondisi, maka boleh baginya untuk tidak melaksanakan ibadah puasa. Namun, wajib untuk menggantinya dikemudian hari atau membayar fidyah.

Baca Juga: Berapa Hari Lagi Puasa Ramadhan Tiba, Berikut Doa Niat Ganti Puasa Karena Haid, Simak Penjelasannya

5. Mengetahui awal bulan Ramadhan

Ibadah puasa Ramadhan diwajibkan bagi umat Islam yang telah diuraikan di atas, jika terdapat salah satu orang terpercaya (ahli) mengetahui awal bulan Ramadhan dengan cara melihat hilal secara langsung dengan mata biasa tanpa bantuan peralatan lainnya.

Ditambah dengan persaksian orang tersebut dapat dipercaya dengan harus diambil sumpah terlebih dahulu, maka muslim yang berada dalam satu wilayah dennfan orang tersebut wjaib untuk menjalankan ibadah puasa.

Apabila hilal tidak dapat terllihat karena awan yang tebal, maka penentuan awal bulan Ramadhan yaitu denan menyempurnakan hitungan tanggal bulan Sya’ban menjadi 30 hari.***

Editor: Yumi Karasuma

Sumber: Berbagai sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah