Selain berprofesi sebagai dosen, Ade Armando dikenal sebagai pegiat media massa yang kerap disebut influencer.
Berbagai komentarnya memperlihatkan wawasan komunikasi yang bercampur dengan politik. Bahkan, Ade Armando di cap sebagai buzzer Jokowi.
Lahir di keluarga diplomat era presiden Soekarno, Ade Armando sebenarnya piawai membela Islam di tahun 1990-an.
Bahkan Ade Armando sempat menulis di media cetak Islami berupa koran dan majalah. Media cetak tersebut bahkan menjadi pionir bagi media Islam pada saat itu.
Tulisan Ade Armando banyak yang membela Islam yang saat itu terlihat tunduk dalam kekuasaan rezim Orde Baru.
Sayangnya, menjelang tahun 2010, alur popularitas Ade Armando bergeser dan menuai kontroversi.
Beberapa kontroversi yang menyangkut nama Ade Armando antara lain:
1. Pernyataan Ade Armando mengenai tidak adanya perintah sholat lima waktu di dalam Al Quran.
Baca Juga: Live Streaming Demo Mahasiswa Hari Ini 11 April 2022, Update Info Kondisi Terkini di Jakarta