Didirikan oleh Dr. Soetomo dan para mahasiswa STOVIA pada 20 Mei 1908.
Setelah itu kemudian muncul organisasi modern dan lembaga-lembaga pendidikan yang mengadopsi pemikiran modern dari bangsa Barat.
Seperti organisasi politik Sarekat Islam (1911), pada tahun yang sama muncul organisasi politik Jong Minahasa. Menyusul kemuidan Muhammadiyah (1912) bahkan hingga saat ini organisasi tersebut tumbuh semakin besar.
Kemudian Perhimpunan Indonesia (1926), dan Nahdlatul Ulama (1926).
Langkah besar Budi Utomo sebagai daya ungkit perjuangan secara nasional memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dengan cara yang lebih kooperatif, melalui mengirim perwakilannya ke Volksraad adakah lembaga perwakilan di Hindia Belanda, yang dibentuk tahun 1918.
Namun kemudian dengan sikap Belanda yang tidak kooperatif, setelah Budi Utomo kemudian muncul banyak organisasi yang menempuh cara nonkooperatif (radikal).
Itulah alasan engapa tanggal 20 Mei diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas).***