Karena diketahui sungai Aare di Swiss memiliki arus yang cukup deras, bahkan tanpa berenang atau mengayuh pun sudah bisa terbawa arus.
Tak hanya deras, dari konferensi pers yang digelar pasca hilangnya Eril pun dijelaskan bahwa suhu air sungai Aare cukup dingin, mengingat air sungai Aare berasal dari pegunungan Alpen.
Hal tersebut dijelaskan oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Swiss, Muliaman Hadad yang mengungkapkan bahwa suhu sungai Aare Swiss saat itu sekitar 16 derajat celcius.
Air sungai Aare adalah hasil dari es dan salju yang tentu saja dinginnya terasa membuat badan merinding beku jika tak terbiasa.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Swiss, Muliaman Hadad, mengatakan suhu air di Sungai Aare, Swiss, mencapai 16 derajat celsius dan arusnya cukup kuat saat itu.
Suhu sungai Aare ini diketahui saat tim SAR di Swiss melakukan pengukuran suhu air saat Eril hilang di sungai Aare pada Kamis 26 Mei 2022.
Beragam spekulasi warganet beredar mengenai kronologi hilangnya Eril dan penyebab Eril tenggelam, hingga anak sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Emmeril Khan Mumtadz atau Eril hilang di sana.
"Sejak laporan diterima, tim SAR melakukan pemindaian menggunakan drone dengan sensor yang deteksi panas tubuh, pada saat itu suhu air sungai Aare sekitar 16 derajat celcius dengan arus cukup kuat," ujar Muliaman dalam konferensi pers virtual yang dilakukan via zoom pada Sabtu 28 Mei 2022.
Muliaman menambahkan, setelah menerima laporan itu, tim SAR melakukan pencarian terhadap Eril sejak Kamis sore.