Network
Fenomena hujan salju kata Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Setyoajie Prayoedhie terjadi karena suhu udara berada di bawah titik beku.
“Itu bukan hujan salju orang Dieng mengatakan sebagai embun upas. Terjadi ketika suhu udara mencapai minus 1 derajat Celcius. Fenomena embun upas kemarin terjadi sekitar jam 4 sampai jam 5 pagi,” terangnya saat dihubungi Tim Portal Purwokerto Jumat
Mengenai apa benar Indonesia akan turun salju pada tanggal 7 Agustus 2022, kata Ajie nama panggilan Setyoajie Prayoedhie itu adalah kabar bohong atau hoaks karena Indonesia beriklim tropis.
Indonesia berada garis di khatulistiwa, dimana matahari pada siang hari berada di ubun ubun kita.
Beriklim tropis, selamanya akan begitu dan hanya memiliki dua musim saja, musim hujan dan musim kemarau.
Baca Juga: Apakah Benar Akan Turun Salju di Indonesia Tanggal 7 Agustus 2022 Mendatang? Ini Penjelasannya
“Suhu udara di Indonesia cenderung hangat sehingga kemungkinan Indonesia turun salju pada 7 Agustus adalah hoaks,” terangnya.
Hujan salju hanya turun di negara sub tropis yang memiliki empat musim, seperti di Eropa. Ada musim panas, musim rontok atau musim gugur, musim dingin serta musim semi.
Saat musim dingin, dimana salju akan terbentuk karena suhu berada dibawah titik beku. Yakni di bawah O derajat Celcius atau 32 derajat Fahrenheit.
Salju abadi di Indonesia ada di puncak Jayawijaya di Papua. Salju abadi di puncak Jaya Wijaya terjadi bukan karena hujan salju akan tetapi sisa gletser es beribu tahun lalu.
