Siapa Jenderal yang Selamat dari G 30 S PKI Tahun 1965 dan Bagaimana Caranya Lolos dari Maut

- 29 September 2022, 12:00 WIB
Siapa Jenderal yang Selamat dari G 30 S PKI Tahun 1965 dan Bagaimana Caranya Lolos dari Maut
Siapa Jenderal yang Selamat dari G 30 S PKI Tahun 1965 dan Bagaimana Caranya Lolos dari Maut /dok.Museum Indonesia

PORTAL PURWOKERTO - Jenderal yang selamat dari G 30 S PKI tahun 1965 meskipun lolos dari maut namun terpaksa kehilangan putri bungsunya yang tercinta.

Pemberontakan yang diinisiasi oleh PKI pada tanggal 30 September 1965 menargetkan 7 orang jenderal yang berpengaruh besar di militer Angkatan Darat.

Mereka dianggap sebagai musuh PKI karena tidak setuju dengan adanya pembentukan Angkatan Kelima yang terdiri dari buruh dan petani.

PKI menginginkan adanya pembentukan Angkatan Kelima dan mempersenjatai kaum buruh dan tani sebagai upaya melawan Malaysia dalam konflik yang terjadi pada saat itu.

Baca Juga: Sinopsis G30S PKI, Pembunuhan Terhadap 7 Pahlawan Revolusi yang Mengubah Indonesia

Namun ketujuh jenderal tersebut sepakat untuk tidak menyetujui usulan mempersenjatai Angkatan Kelima dengan alasan kekhawatiran penyelewengan senjata bila buruh dan tani dipersenjatai.

PKI saat itu telah menyusup ke berbagai lini, termasuk ke dalam pasukan pengamanan Presiden Soekarno yaitu pasukan Cakrabirawa, Angkatan Udara dan Angkatan Laut.

Lokasi markas PKI saat itu yang bahkan merupakan salah satu lokasi milik Angkatan Udara. Di tempat ini PKI berlatih menggunakan senjata.

Ada 7 jenderal yang menjadi target, yaitu Ahmad Yani yang merupakan Menteri Panglima Angkatan Darat, R. Suprapto, MT Haryono, S. Parman, DI Pandjaitan, Sutoyo Siswomiharjo dan AH Nasution sebagai Kepala Staf Angkatan Darat.

Baca Juga: PKI, Alasan Bagaimana Penerapan Pancasila Sebagai Dasar Negara Pada Masa Awal Kemerdekaan Tidak Berjalan Baik

Pasukan Cakrabirawa menyatroni rumah ketujuh jenderal tersebut pada dini hari 30 September 1965.

Letjend R. Suprapto, Mayjend S. Parman, dan Brigjend Sutoyo Siswomiharjo dibawa hidup-hidup oleh Pasukan Cakrabirawa dari tempat tinggal mereka.

Sedangkan Jenderal Ahmad Yani, Mayjend MT Haryono, Brigjend DI Pandjaitan tewas di rumah masing-masing setelah melakukan perlawanan. Jasad mereka tetap dibawa pasukan ini.

Ada seorang jenderal yang tidak terbunuh dalam peristiwa G30S PKI yang terjadi pada 30 September 1965. Jenderal AH Nasution berhasil lolos dari maut.

Baca Juga: 7 Jenderal Korban G30S PKI, Kronologi Penangkapan 7Jenderal dan Sejarah PKI

Pada dini hari terdengar ada pergerakan pasukan di kediaman Jenderal AH Nasution. Ketika itu Jenderal AH Nasution sedang tidur bersama istri dan putri bungsunya, Ade Irma Suryani.

Dari celah pintu terlihat pasukan, sehingga istri AH Nasution membujuk suaminya untuk pergi.

Pasukan Cakrabirawa yang menembaki pintu kamar setelah menyadari ada orang di dalam kamar tersebut.

Naas, Ade Irma Suryani terkena tembakan tersebut. Sedangkan AH Nasution yang masih mengenakan baju tidur memanjat tumbuhan rambat di dinding rumahnya untuk menuju ke rumah sebelah.

Baca Juga: Lirik Lagu Genjer Genjer yang Dilarang Dinyanyikan Usai G30S PKI, Sejarah Lagu ini Identik dengan PKI

Kaki AH Nasution terluka akibat terjatuh setelah memanjat dinding rumah sebelah yang kebetulan adalah rumah Kedutaan Besar Irak.

Mendengar ribut-ribut, Kapten Pierre Tendean yang merupakan ajudan dari Jenderal AH Nasution terbangun dari tidur dan keluar membawa senapan.

Pasukan Cakrabirawa menemukan Pierre Tendean dan menanyakan keberadaan Jenderal AH Nasution.

Pierre Tendean kemudian mengaku sebagai AH Nasution. Pria yang berusia 26 tahun tersebut kemudian dibawa menuju truk yang akan membawanya ke markas PKI. 

Baca Juga: Kenapa Disebut Lubang Buaya? Ini Asal Nama Tempat Pembuangan Jasad 7 Pahlawan Revolusi G30S/PKI

Ade Irma Suryani, putri dari AH Nasution yang tertembak akhirnya meninggal dunia pada tanggal 6 Oktober 1965.

Jenderal yang selamat dari G 30 S PKI adalah Jenderal AH Nasution. Jenderal AH Nasution bersembunyi hingga pagi 1 Oktober 1965 dan tidak mengetahui bahwa 6 koleganya juga mengalami hal serupa.***

Editor: Lasti Martina

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah