Dua komandan Cakrabirawa yaitu Letkol Untung dan Kolonel Abdul Latief turut serta merencanakan aksi penculikan tersebut.
Sebelum menculik, Syam Kamaruzaman yang bergerak sebagai biro khusus PKI telah bergerak menyusup ke militer.
Mereka juga menyebar kabar atau isu adanya Dewan Jenderal yaitu sekelompok jenderal Angkatan Darat yang hendak merebut kekuasaan Bung Karno.
Baca Juga: Siapa Jenderal yang Selamat dari G 30 S PKI Tahun 1965 dan Bagaimana Caranya Lolos dari Maut
Bahkan disebutkan ada sejumlah pasukan besar menuju Jakarta dalam rangka Hari ABRI dan merencanakan untuk kudeta.
Atas dasar itulah, ketujuh jenderal Angkatan Darat diculik. Namun dalam perjalanannya, para jenderal tersebut tidak hanya diculik.
Namun mereka ditembak, disiksa dan dimasukkan ke dalam sumur tua dan disembunyikan keberadaannya.
Letjend R. Suprapto, Mayjend S. Parman, dan Brigjend Sutoyo Siswomiharjo dibawa hidup-hidup oleh Pasukan Cakrabirawa dari kediaman masing-masing.
Sedangkan Jenderal Ahmad Yani, Mayjend MT Haryono, Brigjend DI Pandjaitan tewas di rumah masing-masing setelah melakukan perlawanan.