Keterangan yang hampir sama juga diutarakan oleh Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan. Brigjen Pol Ahmad Ramadhan membenarkan ledakan di Astana Anyar karena bom bunuh diri. Setelah mensterilkan lokasi, polisi segera melakukan olah TKP.
Brigjen Pol Ahmad Ramadhan mengatakan bahwa terduga pelaku bom bunuh diri itu tewas dan melakukan aksinya menggunakan sepeda motor.
Informasi yang beredar di media sosial mengatakan pelaku menerobos apel pagi dengan membawa senjata ke Polsek Astana Anyar. Informasi ini dibenarkan pihak kepolisian.
Baca Juga: Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar Bandung Memakan Korban, Berikut Ini Data Sementara Korban
“Lelaki tersebut menerobos barisan apel pagi yang sedang dilaksanakan sembari mengacungkan senjata. Seketika, anggota menghindar, tak lama kemudian ada ledakan,” ujar Kombes Pol Aswin Sipayung.
Sebenarnya, ada dua bom yang dibawa oleh pelaku. Satu bom meledak di tubuh pelaku dan satu lainnya ditemukan di sekitar TKP.
Beredar foto sebuah KTP di media sosial. Disebutkan KTP tersebut milik terduga pelaku bom bunuh diri dengan nama Nurdin. Dalam KTP tersebut, Nurdin merupakan kelahiran Garut Jawa Barat.
Namun informasi beredar juga mengatakan pelaku teroris Astana Bandung bernama Agus Muslim atau AS.
Kabid Humas Polda Jabar Komisaris Besar Ibrahim Tompo dikutip dari Pikiran Rakyat mengatakan agar masyarakat tidak serta merta percaya dengan informasi yang beredar.
Pihak kepolisian saat ini tengah melakukan olah TKP untuk menginvestigasi kejadian dan identitas pelaku bom bunuh diri.