Network
PORTAL PURWOKERTO - Sedang viral, sebuah video berisi seorang anak Sekolah Dasar (SD) di Akabiluru Kabupaten Lima Puluh Kota yang berani melawan dan mengumpat kepada seorang guru perempuan di Provinsi Sumatera Barat.
Tahun ajaran baru 2023/2024 baru saja dimulai dan masa MPLS sedang dijalani para siswa sekolah. Sebuah video baru-baru ini membuat geger.
Pasalnya dalam video tersebut, seorang siswa SD tampak marah terhadap sesuatu hingga menggebrak pintu kelas. Tindakan sang bocah tidak berhenti sampai di situ.
Berawal dari seorang guru yang sedang memvideo kegiatan siswa-siswanya. Dari belakang tiba-tiba terdengar gebrakan.
Saat berbalik, guru tersebut mendapati seorang siswa laki-laki berpakaian merah putih sedang marah-marah. Saat dipanggil, anak itu justru menghampirinya.
Anak itu maju dan kembali menggebrak pintu kelas, sang guru tampak takut dan mundur ke belakang sambil tetap merekam aksi itu.
Terdengar sang anak berkata dengan nada tinggi ke gurunya, namun tidak terlalu terdengar apa yang diucapkan anak tersebut.
Betapa kagetnya sang guru yang merekam, karena tiba-tiba saja anak itu mengejar masuk ke dalam kelas.
Baca Juga: Profil Cakra Khan, Umur, Viral Dapat Standing Ovation dari Juri American Got Talent 2023
Di akhir video, anak laki-laki tersebut tampak keluar sembari menendang pintu kelas hingga menimbulkan bunyi 'BRAK' yang keras.
Video viral tersebut diunggah oleh akun TikTok @kontributor_sumbar pada 17 Juli 2023 dan sudah ditonton lebih dari 1,4 juta kali.
Dalam narasinya, pengunggah video menuliskan 'Anak SD di Akabiluru Lima puluh Kota ini berani melawan hingga umpat P****k pada guru, duh miris'.
Dalam video tersebut memang belum diketahui secara pasti, apa penyebab sang anak SD marah hingga menendang pintu kelas di depan gurunya.
Terhadap video viral ini, netizen bereaksi keras dan menyayangkan tindakan sang bocah SD itu.
"dalam mendidik anak org tua dirumah sangat berperan dalam hal ini ya" tulis ma**y.
Bahkan ada netizen yang meminta agar anak itu dikembalikan saja ke orang tuanya.
"jln terbaik kembalikan ke ortunya. UUD perlindungan anak lebh mngerikn kdang tdk tepat sasaran," tulis ra***y.***
***
