Mereka mengepung rumah Presiden Sukarno dan menculik empat jenderal yang dikenal kritis terhadap PKI: Jenderal Ahmad Yani, Jenderal Suprapto, Jenderal S. Parman, dan Letnan Jenderal M.T. Haryono.
Para perwira ini kemudian mengklaim bahwa mereka melakukannya untuk "melindungi Presiden Sukarno."
3. Pembunuhan Jenderal-Jenderal
Jenderal-jenderal yang diculik akhirnya dibunuh oleh pemberontak, dan mayat mereka ditemukan di sebuah sumur di Lubang Buaya, Jakarta Timur.
Mereka adalah Letnan Jenderal Anumerta Ahmad Yani, Mayor Jenderal Raden Soeprapto, Mayor Jenderal Mas Tistodarmo Haryono, Mayor Jenderal Siswondo Parman, Brigadir Jenderal Donald Isaac Panjaitan, Brigadir Jenderal Sutoyo Siswodiharjo, Lettu Pierre Andreas Tendean.
Selain para jenderal, anak dari AH Nasution, Ade Irma Suryani ikut menjadi korban penembakan di kediamannya.
Pembunuhan tersebut memicu kemarahan di kalangan militer dan masyarakat yang menuntut pembalasan.
4. Keterlibatan PKI
Meskipun tidak ada bukti langsung yang menghubungkan PKI dengan kudeta tersebut, PKI dituduh sebagai pelaku di balik peristiwa ini.
Dalam situasi kebingungan dan kekacauan yang terjadi, banyak yang percaya bahwa PKI berusaha merebut kekuasaan melalui cara-cara kekerasan.