Kisah Fadli dan Irfandi Korban Selamat Erupsi Gunung Marapi, Berlindung Dibalik Batu Besar, Cek Biodata

- 8 Desember 2023, 09:10 WIB
Kisah Fadli dan Irfandi Korban Selamat Erupsi Gunung Marapi, Berlindung Dibalik Batu Besar, Cek Biodata Keduanya
Kisah Fadli dan Irfandi Korban Selamat Erupsi Gunung Marapi, Berlindung Dibalik Batu Besar, Cek Biodata Keduanya /Antara

PORTAL PURWOKERTO - Saksi hidup kengerian Marapi, ini kisah Fadli dan Irfandi korban selamat erupsi Gunung Marapi, berlindung di balik batu besar. Cek biodata keduanya.

Dari 75 pendaki yang tercatat dalam Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat, 23 meninggal dunia dan yang selamat berjumlah 52 orang.

Muhammad Fadli, pemuda 20 tahun ini menyaksikan pemandangan mengerikan dimana teman-temannya berjatuhan dan semuanya tertutup abu vulkanik setelah erupsi muntahkan kolom abu hingga ketinggian 3000 meter.

Evakuasi pendaki yang terjebak erupsi Marapi telah ditutup pada Kamis, 7 Desember 2023 oleh Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) Brigjen Polisi Edi Mardiyanto.

Baca Juga: Biodata Siska Afrina Korban Erupsi Marapi, Jenazah di Sebelah Tugu Abel Tasman, Mahasiswi Universitas Padang

Kisah Fadli dan Irfandi Korban Selamat Erupsi Gunung Marapi

Operasi pencarian ditutup setelah seluruh korban yang terdata di sistem booking online BKSDA dan mendaki ke gunung yang berada di Kabupaten Tanah Datar dan Agam ini telah ditemukan.

Erupsi Marapi pada 3 Desember 2023 lalu membuat hidup Fadli berubah, bagaimana tidak, saat berupaya menyelamatkan diri, jari pemuda ini hampir putus karena menahan beban batu.

"Kami berlindung, Fadli sama Bima, berdua, Fadli nahan batu itu pakai jari ini," ujar Fadli saat masih terbaring menjalani perawatan akibat erupsi Marapi.

maBaca Juga: Kisah Duka Abel Tasman, Yasirli Amri dan Para Pemuda Korban Erupsi Gunung Marapi, Tak Benyawa di Atas 2.885 md

Sambil terbata dan menahan sakit di tangannya, Fadli mencoba mengingat petaka yang terjadi Minggu siang itu.

Cerita korban selamat lain datang dari Irfandi yang berupaya menyelamatkan kedua rekannya dan mencari lokasi yang lebih aman.

"Saya paling depan, saya yang buka jalan di depan. Teman lain tidak tahu di bagian belakang mananya, hanya saat batu turun saya berlindung dengan keril saya," ujar Irfandi seperti yang dikutip dari Antaranews.

Kelabu tragedi Gunung Marapi tersebut membuat Irfandi tidak tahu dimana rekan-rekannya yang lain, hanya Bima dan Fadli yang bertemu dengannya.

Baca Juga: Sosok Muhammad Adan Mahasiswa Hukum Korban Erupsi Gunung Marapi, Tolong 3 Rekan Meski Kaki Patah, Cek Biodata

"Saya tidak tahu dimana yang lain, yang terlihat hanya Bima dan Fadli. Hanya mereka yang saya lihat," ujar Irfandi lagi.

Beberapa di antaranya korban selamat atas nama:

1. Zhafirah Zahrim Febrina

2. Sri Wahyuni

3. Irfandi

4. Muhammad Fadli

5. Muhammad Ridho

6. Bima

Meski operasi pencarian telah ditutup, pihak kepolisian menginformasikan bahwa masyarakat yang diduga masih kehilangan anggota keluarga di kawasan Gunung Marapi dapat melapor ke RSAM Bukittinggi.

Sementara itu, pihak Rumah Sakit Achmad Mochtar (RSAM) Bukittinggi membebaskan biaya perawatan serta proses identifikasi dan pengurusan hingga pemulangan jenazah para korban erupsi Marapi Sumatera Barat.***

Editor: Galih Prabashinta P.P.


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah