Network
PORTAL PURWOKERTO - Berpulangnya Habib Hasan bin Jafar Assegaf membuat publik bertanya-tanya. Dalam unggahan Facebook Abdullah Al Anwary, Rabu 13 Maret 2024, dikatakan Habib Hasan sempat mengunjungi Tarim, Yaman dan memberikan ceramah, tiga hari sebelum beliau wafat.
Dalam ceramah itu ia berpesan kepada jamaah agar tidak malas dan terus istiqomah dalam beribadah. Habib Hasan juga mengatakan dirinya merasa kurang fit, namun dalam hatinya, ia masih ingin istiqomah beribadah.
"Jangan ikutin males. Badan sebetulnya kurang fit, kurang sehat masih jet lag. Tapi di dalam hati tak mau ketinggalan hati, tetap istiqomah," ujarnya.
"Kita bacakan pembacaan kitab sambil menunggu sahur. Hari ini jangan lupa baca Quran, sedekah dan berbuat baik, agar semua kesalahan-kesalahan kita ditutup oleh Allah," ujarnya dikutip dari tayangan Nurul Musthofa TV, Senin 11 Maret 2023.
Dalam beberapa komentar pada unggahan Abdullah Al Anwary tersebut, diduga Habib Hasan bin Jafar Assegaf meninggal karena jantung. Meski demikian, kabar terkait penyebab meninggal dunia Habib Hasan belum dikonfirmasi secara resmi oleh keluarga.
Jejak Perjuangan Dakwah Habib Hasan
Habib Hasan bin Jafa Assegaf lahir di Kramat Empang, Bogor pada tanggal 26 Februari 1977. Habib Hasan bin Jafar Assegaf adalah seorang tokoh agama Islam yang berasal dari Indonesia. Dia memiliki tiga orang saudara kandung yang bernama Habib Abdulloh bin Ja’far Assegaf, Habib Musthofa bin Ja’far Assegaf, dan Habib Sami bin Ja’far Assegaf. Guru dari Habib Hasan adalah Syaikh Usman Baraja.
Setelah menyelesaikan pendidikan formal di SD, SMP, dan SMA, Habib Hasan melanjutkan pendidikannya di IAIN Sunan Ampel Malang, lalu kembali ke Jakarta untuk berdakwah agama Islam.
Pada tahun 1997, Habib Hasan mulai berdakwah di daerah Sukabumi, Jawa Barat, di mana ia dihadiri oleh sekitar lima ratus jamaah. Pada tahun 1998, dia melanjutkan dakwahnya di daerah Timor-Timur bersama dengan AlHabib Abubakar bin Hasan Alatas. Kemudian, tahun 1999, setelah mendapat kabar bahwa gurunya, Al-Habib Umar bin Hud Alatas, meninggal dunia, Habib Hasan kembali ke Jakarta.
Habib Hasan memutuskan untuk berdakwah di Jakarta setelah menyaksikan banyak pemuda yang terjerumus dalam perbuatan maksiat dan kehura-huraan, bahkan kehilangan pengenalan terhadap Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW. Dia juga turut membantu orang tuanya dalam berdagang kain hingga jumlahnya mencapai puluhan kodi. Dakwah Habib Hasan di Jakarta dimulai di Jalan Jambu Dua Ciganjur, di rumah Zaenal Arifin.
Habib Hasan mulai mengadakan acara ratib dan maulid Simthuddurrar secara kecil-kecilan. Meskipun dia mengalami berbagai cobaan, seperti penurunan jumlah jamaah yang hadir, namun dengan izin Allah SWT, jumlah jamaah terus bertambah dari tahun ke tahun.***
