PORTAL PURWOKERTO – Atlet bulu tangkis Jepang Kento Momota, tidak bisa melanjutkan ke babak 16 besar Olimpiade 2020.
Pasalnya, pebulutangkis nomor 1 dunia ini dikalahkan oleh wakil Korea Selatan Heo Kwang Hee dalam dua set sekaligus. Hal ini tentu sangat mengagetkan, karena Momota menjadi andalan Jepang di tunggal putra.
Penggemar Kento Momota di Indonesia pun sangat menyayangkan. Karena sangat berharap Momota bisa bertemu dengan Anthony Sinisuka Ginting di babak selanjutnya. Pasalnya keduanya biasa disebut Momogi atau Momota-Ginting.
Ketidakberuntungan Kento Momota kembali terulang. Pada Olimpiade Rio 2016 lalu, dia gagal tampil karena skandal yang dibuatnya. Dia mengaku berjudi di kasino ilegal di Jepang.
Kento Momota mengalami kecelakaan lalu lintas usai berlaga di Malaysia pada Januari 2020. Dia mengalami patah hidung dan luka di wajahnya.
Selain itu dia didiagnosa mengalami fraktur dasar orbita pada mata kanan pada Februari 2020 dan menjalani operasi. Pada Desember 2020, Kento Momota mulai kembali berkompetisi.
Pil pahit kembali ditelah Momota di Olimpiade Tokyo yang kini berada di rumahnya. Padahal dia sudah bertekad untuk bida memenangkan medali emas di Olimpiade Tokyo ini.
Baca Juga: Biodata Kevin Sanjaya Lengkap Dengan Agama, Pacar dan IG Pemain Bulutangkis di Olimpiade Tokyo
Kento Momota memulai olahraga pada usia tujuh tahun, karena terpengaruh kakak perempuannya.
Jangan bersedih hati, mari mengenal Kento Momota lebih jauh dengan mengetahui informasi tentang atlet Jepang ini.
Nama: Kento Momota
Tempat lagir: Mitoyo
Tanggal Lahir: 1 September 1994
Usia: 26 tahun
Agama: belum diketahui
Kebangsaan: Jepang
Instagram: @momota_kento
Twitter: @momota_kento
Facebook: kento.momota
Nama klub: NTT Timur
Pelatih: Park Joo-Bong
Posisi: Tunggal putra
Rangking: Nomor 1 dunia per Juli 2021
Baca Juga: Hasil Olimpiade Tokyo 2020: Anthony Sinisuka Ginting Lolos 16 Besar, Usai Menang Lawan Wakil Rusia
Prestasi:
Kento Momota menjadi pemain bulu tangkis Jepang pertama yang meraih medali tunggal putra di kejuaraan dunia saat ia merebut perunggu pada edisi 2015 di Jakarta, Indonesia.
Dia kemudian menjadi juara dunia Jepang pertama di tunggal putra ketika dia mengklaim kemenangan di edisi 2018 di Nanjing, China.***