Kronologi Arema vs Persebaya, Tewasnya Ratusan Suporter di Kanjuruhan, Tak Terima Arema FC Kalah?

2 Oktober 2022, 15:26 WIB
Kronologi Arema vs Persebaya, Tewasnya Ratusan Suporter di Kanjuruhan, Tak Terima Arema FC Kalah? /Pixabay/ComFreak

PORTAL PURWOKERTO – Inilah kronologi Arema vs Persebaya berakhir ricuh. Tewasnya ratusan suporter di Kanjuruhan dalam pertandingan BRI Liga 1 pada 1 Oktober 2022.

Benarkah suporter menjadi anarkis usai tak terima tim kesayangan mereka Arema FC kalah di kandang sendiri?

Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta telah mengadakan jumpa pers untuk mengkonfirmasi jumlah korban meninggal dunia dan sebab tragedi Kanjuruhan tersebut.

Sementara itu di Twitter juga beredar kronologi Kanjuruhan dari suporter yang selamat. Pada media sosial itu, peristiwa ini tengah menjadi trending topik.

Baca Juga: Kronologi Laga Arema FC vs Persebaya Berujung Ricuh, Ini Jumlah Korban yang Meninggal Dunia

Menurut akun Twitter @RezqiWahyu_05, dirinya menjadi salah satu suporter yang menonton pertandiangan antara Arema FC vs Persebaya Surabaya.

Suporter yang selamat ini menceritakan kronologi Kanjuruhan dimana ratusan tewas pada 2 Oktober 2022 pukul 2 pagi.

Suporter yang selamat ini mengaku kondisi di stadion Kanjuruhan itu sangat mencekam. Suporter yang lemas, teriakan dan tangisan wanita, bahkan sudah ada orang-orang yang berlumuran darah.

Menurutnya, pertandingan pada 1 Oktober 2022 itu menjadi titik terendah seorang suporter.

Pertandingan dari awal hingga akhir masih berjalan lancar. Sampai peluit akhir dibunyikan Arema FC tidak dapat menambah gol, yang membuat Persebaya Surabaya menang.

Baca Juga: SEDANG BERLANGSUNG! Live Streaming MotoGP Thailand 2022, Trek Basah Siapa Juaranya?

Tragedi dimulai saat pelatih Arema FC dan manajer tim mendekati tribun timur untuk meminta maaf pada suporter yang datang mendukung.

Menurutnya di sisi lain ada seorang suporter yang datang dari tribun selatan. Suporter ini nekat masuk dan mendekati Sergio Silva dan Maringa.

Suporter yang menerobos masuk itu terlihat motivasi dan kritik kepada mereka. Hal ini membuat beberapa oknum suporter lain ikut merangsek masuk. Bahkan pemain John Alfarizie mencoba memberi pengertian.

Berikut isi kronologi lengkap tragedi Kanjuruhan menurut suporter yang selamat di Twitter. Cuitan ini sudah diretweet lebih dari 23 ribu kali.

“Dari awal saya masuk stadion (kondisi pemain sedang pemanasan) semua berjalan aman dan tertib hingga kick off pukul 20.00. Kick off dimulai dan pertandingan berjalan aman, tanpa kericuhan sedikitpun.. Yang ada hanya supporter Arema saling melontarkan psywar ke arah pemain Persebaya.

Babak pertama selesai, dan saat jeda istirahat, ada sekitar 2-3 kali kericuhan sedikit di tribun 12-13, yang bisa segera diamankan oleh pihak berwenang. Babak ke-2 berlanjut dan tim persebaya berhasil mencetak gol.nya yang ke-3 Arema FC semakin tampil menyerang menggempur gawang Persebaya, tapi tidak ada gol yang tercipta.

Semakin banyak serangan, semakin gemas juga kita sebagai supporter menontonnya. Hingga peluit akhir dibunyikan arema tidak bisa menambah golnya, dan harus menerima kekalahan. Disinilah awal mula tragedi dimulai...

Setelah peluit di bunyikan, para pemain Arema tertunduk lesu dan kecewa... Pelatih Arema dan Manager tim mendekati tribun timur dan menunjukkan gestur minta maaf ke supporter..

Disisi lain, ada 1 orang supporter yang dari arah tribun selatan nekat masuk dan mendekati Sergio Silva dan Maringa. Terlihat sedang memberikan motivasi dan kritik kepada mereka..

Kemudian ada lagi beberapa oknum yang ikut masuk untuk meluapkan kekecewaannya kepada pemain Arema, terlihat John Alfarizie mencoba memberi pengertian kepadan oknum-oknum tersebut..

Namun, semakin banyak mereka berdatangan, semakin ricuh kondisi stadion karena dari berbagai sisi stadion juga ikut masuk untuk meluapkan kekecewaannya ke pemain..

Di ikuti dengan lempar" berbagai macam benda ke arah lapangan, dan para suppoter yang semakin tidak terkendali.. Ahirnya pemain di giring masuk kedalam ruang ganti dengan kawalan pihak berwajib

Setelah pemain masuk, supporter makin tidak terkendali dan semakin banyak yang masuk ke lapangan...Pihak aparat juga melakukan berbagai upaya untuk memukul mundur para supporter, yang menurut saya perlakuannya sangat kejam dan sadis, di pentung dengan tongkat panjang, 1 supporter di keroyok aparat, dihantam tameng dan banyak tindakan lainnya.

Baca Juga: TERBONGKAR! Ini Alasan Perempuan yang Nekat Masuk ke Lapangan Sepak Bola dan Jemput Paksa Suaminya

Tapi saat aparat memukul mundur supporter di sisi selatan, supporter dari sisi utara yang menyerang ke arah aparat.. Karena semakin banyaknya supporter yang masuk ke lapangan dan kondisi sudah tidak kondusif...

Aparat menembakkan beberapa kali gas air mata ke arah suppoter yang ada di lapangan. Silih berganti supporter menyerang aparat dari sisi selatan dan utara. Yang ahirnya, selain hujan lemparan benda dari sisi tribun, di dalam lapangan juga terjadi aksi tembak-tembakan gas air mata ke arah supporter.

Terhitung puluhan gas air mata sudah ditembakkan ke arah supporter, disetial sudut lapangan telah dikelilingi gas air mata... Ada juga yang langsung dk tembakkan ke arah tribun penonton, yaitu di tribun 10.

Para supporter yang panik karena gas air mata, semakin ricuh diatas tribun, mereka berlarian mencari pintu keluar, tapi sayang pintu keluar sudah penuh sesak karena para supporter panik terkena gas air mata.

Banyak ibu-ibu dan wanita-wanita orang tua dan anak anak kecil yang terlihat sesak gak berdaya, gak kuat ikut berjubel untuk keluar dari stadion. Terlihat mereka sesak karena terkena gas air mata.... Seluruh pintu keluar penuh dan terjadi macet..

Didalam stadion mereka sesak karena gas air mata yang sudah ditembakkan ke berbagai arah. Sedangkan untuk keluar stadionpun gak bisa karena macet Penuh sesak di pintu keluar. Diluar stadion banyak yang terkapar dan pingsan karena efek terjebak di dalam stadion yang penuh gas air mata.

Dan sekitar pukul 22.30 juga masih banyak insiden pelemparan batu ke arah mobil aparat, dan pengeroyokan Supporter terhadap aparat yang Dianggap mengurung kita didalam Stadion dengan puluhan gas air mata.

Dan terjadi beberapa tembakan gas air mata kembali diluar stadion.. Lebih tepatnya disekitar tribun 2 Kanjuruhan.

Kondisi luar stadion kanjuruhan sudah sangat mencekam.. Banyak supporter yang lemas bergelimpangan, teriakan dan tangisan wanita.. supporter yang berlumuran darah, mobil hancur, kata" makian dan amarah... Batu batako, besi dan bambu berterbangan.”

Sementara itu, menurut Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta melalui jumpa pers menyebutkan tragedi bermula dari pendukung Arema FC yang kecewa turun ke lapangan untuk mencari pemain dan official.

“Dari 40 ribu penonton, tidak semua anarkis. Hanya sebagian, sekitar 3.000 penonton turun ke lapangan,” ujar Kapolda Jatim seperti yang dikutip dari Antaranews.

Petugas pengamanan mencegah suporter turun dan melakukan pengalihan. Tujuannya agar suporter tidak turun dan mengejar pemain.

Saat petugas pengamanan mencegah suporter yang turun, gas air mata ditembakkan. Menurut Kapolda Jatim, tembakan gas air mata ini karena suporter Singo Edan anarkis.

“Karena gas air mata itu, mereka pergi keluar ke satu titik, di pintu keluar,” ujar Kapolda Jatim.

Irjen Pol Nico Afinta menambahkan penumpukkan suporter di satu titik inilah yang membuat mereka sesak nafas.

“Kemudian terjadi penumpukan dan dalam proses penumpukan itu terjadi sesak nafas, kekurangan oksigen,” ujar Kapolda Jatim lagi.

Demikian kronologi Arema vs Persebaya berakhir ricuh. Tewasnya ratusan suporter di Kanjuruhan dalam pertandingan BRI Liga 1 pada 1 Oktober 2022.***

Editor: Dyah Sugesti Weningtyas

Tags

Terkini

Terpopuler