PORTAL PURWOKERTO – Pawang hujan di Sirkuit Mandalika mengundang perhatian dunia setelah aksinya dalam upaya meredakan hujan di gelaran MotoGP pada Minggu, 20 Maret 2022 lalu.
Menurut KBBI, pawang hujan merupakan orang yang pandai menolak hujan. Meskipun sebagian besar cara kerjanya tidak dapat dijelaskan secara ilmiah, namun terdapat teknologi yang memiliki tujuan serupa dengan profesi tersebut.
Selain menggunakan pawang, upaya mengontrol hujan di Mandalika juga dapat dilakukan dengan Teknologi Modifikasi Cuaca atau TMC.
Teknologi Modifikasi Cuaca menurut Badan Riset dan Inovasi (BRIN) secara umum bertujuan untuk meningkatkan intensitas curah hujan di suatu tempat (rain enhancement) atau sebaliknya (rain reduction).
Teknik yang biasa digunakan dalam upaya modifikasi cuaca di Indonesia adalah penyemaian awan.
Cara ini memanfaatkan pesawat untuk menghantarkan bahan semai berupa NaCi atau garam ke awan melalui udara.
Senyawa kimia tersebut bersifat higroskopik atau menyerap air sehingga meningkatkan proses kondensasi atau pengembunan di awan.
Hal itu akan mempercepat terjadi presipitasi, yakni proses turunnya butir-butir air dari awan atau yang biasa disebut dengan hujan.