"Terverifikasi yang meninggal jumlahnya dari awal diinformasi 129. Data terakhir berdasarkan pengecekan dan verifikasi dengan Dinkes jumlahnya 125 karena ada yang tercatat ganda," ungkap Listyo Sigit dilansir dari PMJ News.
Jumlah ini merupakan catatan hitam dunia sepak bola tanah air. Tidak ada yang menyangka tragedi Stadion Kanjuruhan akan memakan banyak korban.
Sebagai langkah selanjutnya, akan terus dilakukan pengumpulan data dari tempat kejadian perkara.
Pengumpulan bukti itu akan terus dilakukan oleh pihak kepolisian dengan tim DVI dan penyidik.
Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang yang memakan korban 125 orang tersebut terjadi setelah laga Liga 1 antara Persebaya vs Arema FC.
Suporter Arema FC yang tidak terima timnya kalah 2-3 dari Persebaya lantas menerobos masuk ke lapangan dan menemui dua orang pemain Arema FC.
Suporter tersebut terlihat menyampaikan kritiknya dan lantas membuat suporter lainnya termotivasi untuk ikut menerobos masuk lapangan.
Tak lama kemudian terjadilah peristiwa berdarah tersebut. Polisi yang ditugaskan berjaga kemudian menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa.
Akibat tragedi tersebut tidak hanya suporter yang menjadi korban, namun juga dari pihak polisi turut menjadi korban.