Simak KUNCI Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 138 139, Struktur Teks Diskusi Antitawuran

25 Januari 2023, 09:28 WIB
Simak KUNCI Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 138, Struktur Teks Diskusi Antitawuran /Pixabay/pexels /

PORTAL PURWOKERTO - Ini adalah kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 9 halaman 138 139 tentang melengkapi struktur teks diskusi Antitawuran.

Kemudian pada kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 9 halaman 138 139 ini berhubungan dengan tugas kegiatan 1 yakni melengkapi struktur teks pada halaman 137.

Selain itu, siswa pun diminta untuk melengkapi struktur teks diskusi pada halaman 138 dan 139 dimulai dengan pendahuluan, gagasan utama, sudut pandang hingga simpulan.

Pembahasan kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 9 halaman 138 139 ini berkolaborasi dengan Hening Prihatini, S.Pd.

Baca Juga: Apakah Persamaan Kedua Tulisan Itu, Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 121


Cara melengkapi struktur teks diskusi Antitawuran adalah seperti berikut ini:

Langkah pertama adalah memahami apa yang akn ditulis pada paragraf pendahuluan hingga simpulan.

Seperti pada buku Bahasa Indonesia kelas 9 yang dipublikasikan Kemendikbud telah dijelaskan apa saja pokok pikiran dalam setiap paragraf teks diskusi Antitawuran.

Contoh jawaban diskusi:

Uraian Struktur Retorika Teks Diskusi Anti Tawuran


Pendahuluan:

Apa yang ada di benak saat mendengar kata tawuran? Apakah identik dengan segerombolan anak muda usia remaja hingga usia tanggung dengan membawa sajam atau senjata tajam, batu dan lainnya?

Baca Juga: Ini KUNCI Jawaban IPA Kelas 9 Halaman 48 Soal Esai Uji Kompetensi Kemagnetan Semester 2

Tawuran ini sangat identik dengan hal-hal yang berbau pada perkelahian berkelompok meskipun juga bisa dilakukan oleh para orang dewasa atas nama solidaritas dan hal ini tidak dibenarkan dalam hukum negara Indonesia.

Gagasan Utama:

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI Tawuran ini berarti sebuah perkelahian massal atau secara beramai-ramai yang sering terjadi bukan hanya di perkotaan, tetapi juga terjadi di pedesaan.

Tawuran juga kerap menjadi ajang kekompakan dan eksistensi kelompok atas kelompok yang lainnya.

Seperti misalnya tawuran yang terjadi di
Matraman Jakarta beberapa tahun lalu yang dipicu sakit hati salah satu anggota kelompok sekolah menengah atas yang menyerbu sekolah menengah atas lainnya.

Dalam tawuran itu, teman-temannya yang ikut dalam tawuran bisa jadi hanya ikut-ikutan sebagai bentuk dukungan dan solidaritas sesama anggota kelompok.

Baca Juga: Aktivitas Membuat Magnet, Kunci Jawaban IPA Kelas 9 Halaman 12 Semester 2 Soal Ayo Kita Lakukan

Gagasan Utama dan Sudut Pandang:

Tawuran dipandang sebagai sebuah ajang 'gagah-gagahan' menunjukkan eksistensi dan kekuatan dengan cara yang tidak dibenarkan oleh hukum di negara ini.

Tak ayal, ketika sebuah tawuran terjadi, dan tentu saja meresahkan warga sekitar, para aparat keamanan seperti polisi dan tentara ikut turun tangan untuk melerai dan mengamankan mereka yang berkelahi.

'Diamankan' ke kantor polisi dan dijemput oleh orang tua adalah hal yang biasa dilakukan apara keamanan sebagai bentuk binaan agar mereka tidak melakukannya lagi.


Pernah juga terjadi, mereka diminta untuk bersimpuh dihadapan ibu dan bapak mereka meminta maaf atas perbuatan yang dilakukan dan berjanji tidak mengulanginya lagi.

Namun, disisi lain, mereka yang terlibat dalam tawuran tersebut menunjukkan bagaimana kekompakan dalam satu tim untuk saling mendukung atas permasalahan yang dialami sesama anggota.

Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 130 dan 131, Kegiatan 6 Pertanyaan Telaah 12 Pilih

"Satu sakit yang lain ikut sakit" mungkin menjadi motto mereka untuk mengobarkan semangat meski jalan yang ditempuh adalah tidak dibenarkan.

Faktor kurangnya pendidikan dan pemahaman dalam keluarga pun dapat menjadi salah satu alasan mengapa mereka mudah untuk melakukan tindakan kekerasan dan perkelahian.

Ketidakharmonisan dalam keluarga dapat menjadi pemicu tawuran sering kali terjadi sebab emosi menjadi yang utama.


Simpulan:

Tawuran bukan terjadi karena keinginan, tetapi juga bisa disebabkan oleh faktor lingkungan sekitar yang tidak memberikan pengertian dan pemahaman tentang kekerasan dan jalan keluar yang baik sehingga mereka lebih mengutamakan emosi.

Nah, demikianlah tadi kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 9 halaman 138 139 tentang melengkapi struktur teks diskusi Antitawuran.

Baca Juga: KUNCI Jawaban PKN Kelas 9 Halaman 117 Tugas Mandiri Upaya Menyelesaikan Keberagaman di Indonesia


Disclaimer: Contoh kunci Jawaban ini adalah bukan jawaban mutlak dan sebagai pendamping orang tua. Portal Purwokerto tidak bertanggung jawab jika ada kesalahan jawaban.***

Editor: Mericy Setianingrum

Sumber: Buku Bahasa Indonesia Kelas 9 SMP MTs Kemendikbud

Tags

Terkini

Terpopuler