Network
PORTAL PURWOKERTO - Simak contoh soal Penilaian Tengah Semester (PTS) materi Bahasa Indonesia kelas 8 semester 2 yang lengkap dengan kunci jawaban jenis soal pilihan ganda. Soal UTS berikut ini bisa digunakan sebagai bahan belajar.
Siswa kelas 8 yang sedang mengiktuti PTS Bahasa Indonesia kelas 8 semester 2 bisa menggunakan contoh soal ini untuk mempersiapkan diri di rumah.
Secara garis besar, materi dalam soal PTS Bahasa Indonesia kelas 8 semester 2 ini sama dengan yang sudah diajarkan di sekolah masing-masing.
Siswa perlu mengulang dan sering mengerjakan soal Bahasa Indonesia kelas 8 semester 2 sehingga kemampuan bisa terasah dan tidak kebingungan saat menghadapi ujian nantinya.
Baca Juga: Kunci Jawaban PTS PAI Kelas 7 Semester 2, 40 Pilihan Ganda Materi Pilihan
Hasil jawaban dalam soal Bahasa Indonesia kelas 8 semester 2 materi PTS UTS ini telah didiskusikan kembali dengan pengajar lepas di Banyumas bernama Dwi Istanti, S.Pd.
Jadikan contoh soal PTS Bahasa Indonesia kelas 8 semester 2 ini latihan di rumah saja, namun tidak menjamin soal yang akan dihadpai kelak sama persis.
Contoh Soal PTS Bahasa Indonesia kelas 8 semester 2
Pada masa Kerajaan Pajajaran berkuasa, sekitar akhir abad ke-15 dan awal abad ke-16, di tatar Periangan belum ada bentuk kabupaten, hanya terdiri atas beberapa keprabuan. Pada tahun 1575 yang berkuasa di daerah Pajajaran adalah pemerintahan Islam. Dilanjutkan pemerintahan Mataram (1621-1677) dan pemerintahan Belanda. Saat Mataram berkuasa itulah, nama keprabuan diubah menjadi kabupaten. Berdasarkan piagam itu, Sultan Agung diangkat Tumenggung Wiraangunangun sebagai Bupati Bandung. Ketika itu, pemerintahan Kabupaten Bandung berpusat di daerah Krapyak atau Bojongasih. Tepatnya di tepi Sungai Cikapundung, dekat muaranya yaitu Sungai Citarum. Pada masa Bupati Wiranatakusumah II (1794-1829) Ibu Kota Kabupaten Bandung dipindahkan dari Krapyak (Dayeuhkolot) ke pinggir Sungai Cikapundung atau Alun-alun Bandung sekarang. Alasan pemindahan tersebut akan memberikan prospek baik terhadap perkembangan wilayah itu. Pada saat itu Deandels yang mendapat julukan “Mas Galak” tengah membuat jalan dari Anyer ke Panarukan. Kebetulan jalur tersebut melewati tatar Priangan atau Kota Bandung pada saat sekarang ini.
