Network
PORTAL PURWOKERTO - Temukan kunci jawaban Bahasa Indonesia, Kurikulum Merdeka, kelas 10 pada halaman 55 . Siswa kelas 10 belajar mengidentifikasi ide dan makna kata dalam Hikayat.
Memasuki materi pelajaran Bab 3 buku Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia, Kurikulum Merdeka, siswa kelas 10 belajar tentang Menyusuri Nilai Dalam Cerita Lintas Zaman.
Pada Tema A, siswa kelas 10 mempelajari bagaimana untuk mengindentifikasi ide dan makna kata dalam hikayat yang dibacakan oleh orang lain. Selanjutnya memahami dan menganalisis pesan dalam teks narasi berbentuk hikayat.
Pada kegiatan 1, siswa kelas 10 akan menyimak hikayat dengan judul Hikayat Sa-ijaan dan ikan Todak, yang dibacakan oleh teman kelompok.
Agar lebih memahami, pusatkan perhatian pada teks hikayat yang dibacakan oleh temanmu. Selanjutnya mengidentifikasi hal-hal penting dalam cerita melalui tabel 3.1 Tabel Adiksimba.
Selanjutnya, menggunakan isisan pada tabel untuk membuat ringkasan cerita yang terdiri dari 200 kata.
Untuk lebih memahami materi ini, siswa bisa mendengarkan dengan seksama cerita hikayat yang dibacakan, dan selanjutnya berusaha mngisi tabel 3.1 secara mandiri dan membuat ringkasan cerita.
Kunci jawaban pada artikel ini yang merupakan hasil kerja sama Portal Purwokerto dengan Hening Prihatini S.Pd, salah satu pengajar di lembaga pendidikan di Purwokerto, hanya sebagai pendamping siswa dalam belajar.
Baca Juga: Ini Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 54 Kurikulum Merdeka, Definisi Hikayat
Kunci Jawaban
1. Dengarkan cerita Hikayat Sa-ijaan dan ikan Todak
2. Identifikasi hal-hal penting dalam cerita
3. Ringkasan cerita hikayat di atas:
Menurut sahibul hikayat, ada seorang Datu yang sakti mandraguna sedang bertapa di tengah laut. Datu itu bernama Datu Mabrur.
Ia bertapa di antara Selat Laut dan Selat Makassar. Di bersemadi di batu karang dari siang hingga malam. Datu Mabrur memohon kepada sang Pencipta untuk diberikan sebuah pulau, yang kelak akan dijadikan tempat bermukim bagi anak cucu dan keturunannya.
Hatta, ketika laut tenang, seekor ikan besar tiba-tiba muncul dari permukaan laut dan terbang menyerang Datu. Tanpa beringsut dari tempat duduk maupun membuka mata, Datu Mabrur menepis serangan mendadak itu.
Berkali-kali ikan tersebut menyerangnya. Bahkan, ribuan ikan mengepung di sekeliling karang. Memperlihatkan gigi yang panjang dan tajam.
Pada serangannya yang terakhir, ikan itu terpelanting jatuh persis saat Datu Mabrur membuka matanya.
Datu Mabrur pun bertanya: “Hai, ikan! Apa maksudmu menganggu samadiku? Ikan apa kamu?,”
“Aku ikan todak, Raja Ikan Todak yang mengasai perairan ini. Samadimu membuat lautan bergelora. Kami terusik dan aku memutuskan menyerangmu. Tapi engkau memang sakti, Datu Mabrur. Aku Takluk,” katanya.
Raja ikan todak pun mengaku menyerah dan berjanji akan mematuhi perintah Datu Mabrur dan akan memenuhi permintaan Datu apapun itu. Namun, sebelumnya dia harus mengobati luka-luka dan kembali ke laut.
Datu Mabrur pun menceritakan maksud dan tujuannya, dia hanya ingin tempat untuk masa depan anak cucu. Keduanya pun melakukan perjanjian dengan sa-ijaan, seiring sejalan.
Ajaib, sebelum batas waktu pertapaan berakhir, Datu Mabrur dikejutkan dengan suara gemuruh yang datang dari dasar laut. Timbul sebuah daratan baru, yang ternyata didorong oleh jutaan ikan.
Datu Mabrur tercengang, karena Raja Ikan Tdodak memenuhi sumpahnya. Datu Mabrur senang dan gembira, permohonannya dikabulkan.
Dengan memanjatkan puji Syukur kepada sang Pencipta, dia menamakan pulau tersebut adalah Pulau Halimun.
Demikian kunci jawaban Bahasa Indonesia, buku Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia kelas 10, Bab 3 halaman 55, siswa belajar mengidentifikasi cerita hikayat.***
Disclaimer: Kunci Jawaban pada artikel di atas hanya jadi pendamping belajar siswa kelas 10. Portal Purwokerto tidak bertanggung jawab apabila ada kesalahan jawaban.
