Hadapi Pandemi, Pedagang Kecil di Purworejo Curhat Penghasilan Menurun Hingga Usaha Harus Tutup

2 Oktober 2021, 07:24 WIB
Curhat Para Pedagang Kecil di Masa Pandemi, Penghasilan Menurun Hingga Usaha Harus Tutup /Rizki Fatmawati/Rizki Fatmawati/Portal Purwokerto

PORTAL PURWOKERTO – Pandemi covid 19 memiliki dampak besar bagi masyarakat, khususnya bagi para pedagang kecil ditambah saat diberlakukannya PPKM Darurat.

Omzet yang menurun secara drastis membuat para pedagang kecil ini kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup, bahkan harus menutup usaha untuk sementara supaya pengeluaran tidak membengkak.

Kondisi inilah yang dirasakan Ibu Isrina(39 tahun), seorang pedagang sarapan di Pasar Krendetan, Purworejo.

Menurunnya omzet secara drastis membuat Bu Isrina harus menutup lapaknya untuk sementara guna menekan pengeluaran yang membengkak.

Baca Juga: Gedung SMA Widya Kutoarjo Kebakaran, Arsip Sekolah Ludes Dilalap Api, Apa Penyebabnya?

“Jualan saya jadi sepi, mbak. Biasanya ramai terutama hari Rabu dan Sabtu, sekarang pendapatan bersih hanya Rp20 Ribu per hari.” Ucapnya sembari menutup lapak yang ia gunakan untuk berjualan.

Bu Isrina mengaku sudah berjualan selama 1 tahun terakhir guna membantu mengurangi beban suaminya yang bekerja sebagai sopir bus.

“Suami saya full 3 bulan tidak bekerja, maka dari itu saya memutuskan untuk menjadi pedagang. Bayangkan saja, setelah kembali bekerja, awal masuk kerja hanya 2 kali dalam satu minggu.” Kata bu Isrina.

“Namun setelah diberlakukannya PPKM, pengeluaran malah makin besar dari pendapatan karena sering sisa banyak. Jadi saya terpaksa menutup lapak saya sementara sampai kondisi sedikit normal.” Tuturnya.

Baca Juga: Mantap Dukungan Ganjar Pranowo Menjadi Capres 2024 Makin Merangsek ke Jabar, 3 Daerah Deklarasikan Diri

Bu Isrina berharap kondisi pandemic segera membaik sehingga para pedagang bisa berjualan dengan normal.

“Harapan saya semoga pandemi cepat selesai, orang-orang pada sehat, serta kembali dengan pekerjaannya. Saya juga berharap perdagangan kembali normal, serta para pedagang bisa kembali mencari rejeki lagi.” Ucap wanita yang memiliki 3 anak ini.

Hal yang sama dirasakan oleh Ibu Pawit(49 Tahun), seorang pedagang sayuran di Jumo, Temanggung.

“Penjualan sepi. Tapi alhamdulillah masih bisa untuk membuat dapur saya tetap ngebul.” Ucapnya.

Bu Pawit mengatakan, akibat dari pandemi covid 19 serta diberlakukannya PPKM akhir-akhir ini, ia terpaksa menutup lapaknya lebih awal guna mematuhi peraturan pemerintah setempat.

Baca Juga: Update, Gempabumi Tektonik M3.0 Menguncang Brebes Senin 28 September 2021, Tidak Berpotensi Tsunami

“Biasanya sampai jam setengah 12, sekarang kam 10 harus sudah tutup. Padahal pendapatan turun.” Ucapnya.

“Untuk harapan saya sederhana saja. Semoga pandemi segera berakhir supaya kami bisa normal lagi pendapatannya. Tanggungan saya masih banyak sekali. Tidak semua bisa bertahan untuk jualan ditengah pandemi juga.” Tutur ibu yang memiliki 3 putra ini.***

Editor: Hening Prihatini

Tags

Terkini

Terpopuler