Pendukung Minta Diprioritas untuk Divaksin Covid-19, Ganjar: Sori Bro, Giliran Lansia Dulu

- 24 Maret 2021, 17:49 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. /jurnalmedan.com/Istimewa

PORTAL PURWOKERTO – Tidak sedikit masyarakat yang ingin segera mendapatkan vaksin Covid-19. Mereka bahkan memanfaatkan kedekatan dengan para pejabat yang memiliki kuasa untuk bisa divaksin terlebih dahulu.

Salah satunya Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, yang juga banyak mendapatkan ‘pesanan’ dari orang-orang yang agar bisa diprioritaskan untuk mendapat vaksin Covid-19.

Padahal, saat ini pemerintah telah mengelompokan dan memberikan skala prioritas penerima vaksin, karena terbatasnya vaksin.

“Saya bilang, hari ini yang WA saya langsung ‘mas saya diprioritaskan dong kan kita temen, kan kita pendukung, hehehe’. Saya harus berani ngomong, ‘eh bro sori ya sekarang ini lansia dulu, 'kan saya hanya satu saja masa nggak bisa?',” ujar Ganjar menceritakan salah satu pesan yang diterimanya, saat mengikuti Dialog Produktif Rabu Utama dengan tajuk Percepatan Vaksinasi demi Herd Immunity yang diselenggarakan KPC PEN secara virtual, Rabu, 24 Maret 2021.

Baca Juga: Prioritas Sekolah yang Akan Tatap Muka, 8.800 Pendidik di Cilacap Mulai Divaksin Covid-19, Guru Makin PeDe

Baca Juga: Redam Isu Vaksin AstraZeneca Mengandung Babi, Habib Rizieq Diusulkan jadi Duta Vaksin, Ini Kata Jubir Satgas

Ganjar mengaku harus berani menolak dan menjelaskan bahwa saat ini yang sedang diprioritaskan oleh pemerintah adalah kelompok lansia. Di mana mereka, adalah orang-orang dengan resiko tinggi terpapar Covid-19.

Untuk itu, strategi komunikasi dalan memberikan sosialisasi kepada masyarakat terkait dengan vaksinasi harus dilakukan dengan beragam cara. Mulai dari sosial media hingga memviralkan potongan diskusi terkait dengan vaksinasi.

Ganjar mengatakan, dengan pengelompokkan dan skala prioritas yang dilakukan pemerintah sebenarnya juga memudahkan pihaknya dalam sosialisasi. Begitu vaksinasi berjalan sesuai dengan urutan, pihaknya kini dihadapkan dengan ketidaktahuan masyarakat soal jumlah vaksin yang terbatas.

Halaman:

Editor: Yumi Karasuma

Sumber: KPC PEN


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x