PORTAL PURWOKERTO - Siapakah sosok Pendeta Yerry? Simak biodata Pendeta Yerry Pattinasarany di bawah ini.
Beberapa hari yang lalu, Coki Pardede ditangkap polisi atas tuduhan penyalahgunaan narkoba.
Kabar ini menyeret beberapa nama sahabatnya, seperti Tretan Muslim dan Pendeta Yerry Pattinasarany.
Baca Juga: Biodata Tretan Muslim, Agama, Instagram dan Sekilas Tentang Keluarga Kecilnya
Terungkap dalam Podcast Close the Door terbaru di kanal YouTube Deddy Corbuzier, rupanya selama ini sahabat-sahabat Coki telah mengetahui problema adiksi Coki.
Namun yang baru diketahui publik, rupanya Tretan Muslim, Pendeta Yerry, dan anggota Majelis Lucu Indonesia telah berusaha mati-matian mendampingi Coki untuk sembuh.
Pendeta Yerry sendiri berlaku sebagai pendamping Coki yang selalu menguatkan dan menjaga Coki tanpa lelah.
Lantas, siapakah sebenarnya Pendeta Yerry?
Sebelum menjadi pendeta dan melakukan pelayanan di gereja, Pendeta Yerry ternyata memiliki masa lalu yang begitu kelam.
Seperti sahabatnya Coki Pardede, ternyata dulu ia juga pernah mengalami kecanduan narkoba.
Baca Juga: Siapa Coki Pardede dan Tretan Muslim? Hanya Dekat Dalam Urusan Konten Saja!
Dikutip dari buku 'Biografi Yerry Pattinasarany: Pesan Restorasi', Yerry mulai mengenal narkoba di usia belia, yakni saat duduk di bangku SMP.
Kala itu ia ditawari narkoba jenis Diazepam oleh seorang penjaja minuman di depan sekolahnya.
Berawal dari itulah Pendeta Yerry mulai mengenal narkoba jenis lain, seperti ganja, putau, dan sabu-sabu.
Baca Juga: Apa Itu Agnostik? Mengenal Kepercayaan Coki Pardede yang Bikin Netizen Penasaran
Pendeta Yerry mengaku bahwa kurangnya kasih sayang dari orang tua di rumah yang menyebabkan ia dan kakaknya, Benny, terjerumus dalam narkoba.
Ayahnya bukan orang sembarangan. Ialah Ronny Pattinasarany, kapten Timnas yang kemudian kala itu menjadi pelatih sepakbola terbaik di Indonesia.
Bergumul dengan rasa kecewa, ayahnya pun memutuskan untuk menerima Pendeta Yerry kembali dan menemaninya berjuang melawan adiksi.
Baca Juga: Biodata dan Agama Coki Pardede, Kontroversi Penistaan Agama Hingga Ditangkap karena Narkoba
Kisah hidup Pendeta Yerry memang sungguh berwarna. Mulai dari kecanduan narkoba, nyaris mati akibat overdosis, bahkan nyawanya pun hampir lewat saat ia mencoba bunuh diri dengan menenggak racun serangga.
“Organ tubuh saya rusak, namun saya tetap berjuang sekuat tenaga untuk pulih. Dokter mengatakan fungsi lever dan jantung saya udah tinggal 20 persen waktu itu saat diperiksa. Sementara saya sudah tidak memiliki uang untuk berobat, dokter vonis umur saya sudah tidak lama lagi, saya tinggal menunggu mati," ungkap Pendeta Yerry.
Keajaiban datang saat perlahan tubuh Pendeta Yerry mulai pulih seperti sedia kala, bahkan livernya kembali berfungsi 100 persen.
Baca Juga: Komika Coki Padede Diamankan Polisi Bersama Barang Bukti Sabu dan Satu Rekannya
Semenjak itulah Pendeta Yerry memutuskan untuk mengabdikan dirinya memberi pelayanan di gereja.
Ia meminta ayahnya membelikannya Alkitab dan memutuskan untuk mendalami agamanya, mendekatkan diri kepada Tuhan.
“Saat ini saya sedang pakai nyawa cadangan saya, karena itu saya ingin menggunakan kesempatan hidup saya ini untuk menyampaikan pesan restorasi yang telah saya alami dalam hidup saya, bahwa setiap orang bisa pulih dan punya masa depan. Jangan putus harapan,” ujar Yerry.
Baca Juga: Biodata Coki Pardede 'Si Pemuda Tersesat' Lengkap Instagram, Agama Serta Perjalanan Karir
Berikut ini bisa Anda simak biodata lengkap dari Pendeta Yerry Pattinasarany yang telah dihimpun oleh Portal Purwokerto dari berbagai sumber.
Biodata Pendeta Yerry Lengkap
Nama Lengkap: Henry Jacques Pattinasarany
Nama Panggilan: Yerry
Nama Panggung: Pendeta Yerry
Lahir: 5 Oktober
Usia: Belum diketahui
Zodiak: Libra
Kebangsaan: Indonesia
Agama: Kristen
Status Perkawinan: Menikah
Nama Istri: Stephanie Djaya
Nama Anak: Arunika Mieko
Nama Ayah: Ronny Pattinasarany
Nama Ibu: Stella Maria
Nama Saudara: Robenno Pattrick (kakak), Tresita Diana (adik), dan Pieter Pattinasarany (saudara angkat)
Pekerjaan: Pendeta
Instagram: @yerry_pattinasarany
Facebook: Yerry Pattinasarany.***