Network
PORTAL PURWOKERTO - Salshabila Adriani mengalami kecelakaan beruntun di Jalan Raya Kemang Jakarta Selatan pada Selasa, 15 Desember 2020.
Insiden tersebut terjadi pada sekira pukul 20.00 WIB. Saat itu, artis berusia 21 tahun ini mengendarai Jeep Mercy dengan plat nomor B 166 BEY, bersama seorang temannya.
Namun saat melintas di depan Rumah Makan Mamma Rossy, hilang kendali dan menabrak dua mobil lainnya sehingga mengalami rusak dan ringsek pada bagian depan.
Baca Juga: Salshabilla Adriani Dikabarkan Mabuk Saat Tabrak 2 Mobil, Hari Ini Terlihat Fitnes Lewat Unggahan IG
Mobil yang terlibat tabrakan di antaranya Mazda warna hitam dengan nomor polisi B 2546 TBK dan Mazda putih nomor polisi B 88 DEC.
Kasat Lantas Polres Metro Jakarta selatan Kompol Sri Widodo mengatakan jika pada saat kecelakaan tersebut Salshabilla Andriani tidak dalam pengaruh alkohol. Hal ini juga dipastikan oleh petugas, dengan melakukan tes urine.
"Hasil tes urine negatif," kata Widodo seperti dikutip Portal Purwokerto dari Antara, Rabu, 16 Desember 2020.
Baca Juga: Benarkah BLT BPJS Ketenagakerjaan Termin 3 Sudah Cair? Begini Kata Menaker Ida Fauziyah
Widodo mengatakan jika Salshabilla mengaku mengalami kelelahan sehingga saat mengemudikan kendaraannya menyerempet sejumlah kendaraan dan juru parkir di Jalan Raya Kemang, Jakarta Selatan.
"Katanya dia lelah habis syuting terus menyerempet," katanya.
Menurut Widodo, kelelahan usai pulang syuting yang membuat Salshabila kurang konsentrasi membawa kendaraan hingga terjadi kecelakaan beruntun.
Baca Juga: Lawan Redikalisme, Romo - Kyai Jateng Bakal Jihad Melalui Medsos
Selain dua kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan tersebut, ada tukang parkiran yang juga terdampak dari kecelakaan itu.
"Ada dua mobil yang kena, termasuk tukang parkir," katanya.
Ketiga kendaraan yang terlibat kecelakaan beruntun tersebut mengalami kerusakan pada bagian depan, ada yang ringsek dan pecah lampu depannya.
Baca Juga: Lirik Lagu Figurinha Ao Vivo dan Artinya Lengkap yang Lagi Hits Banget di Tiktok
Kejadian kecelakaan tersebut telah diselesaikan secara kekeluargaan karena antara penabrak dan korban tidak ingin kecelakaan diperkarakan. Penabrak bersedia menanggung biaya pengobatan bagi yang terluka.
"Yang luka diberikan uang pengobatan. Mereka tidak mau diperkarakan dengan kasus kecelakaannya, istilahnya diselesaikan kekeluargaan," kata Widodo.***
