Ada yang menuduhnya sebagai orangtua yang ambisius, padahal ia sama sekali tidak pernah memaksa anaknya untuk tampil sempurna.
Sebaliknya, Mauren malah selalu menghargai setiap proses belajar yang dilalui oleh putrinya.
Mulai dari belajar tanggungjawab, skala prioritas, manajemen waktu hingga belajar kecewa dan dikritik.
Ia juga mendukung putrinya untuk belajar mengelola kesedihan. Hal ini ia bagikan dalam instagramnya:
Sejak dulu berusaha mendukung kegiatan positif anak2. Tujuannya spy tdk banyak waktu terbuang , belajar punya tanggung jawab bertumpuk, belajar tentuin skala prioritas dan manajemen waktu, belajar bekerja sama, belajar berkomunikasi dgn orang beda2, belajar menempatkan diri, belajar kecewa/ gagal, belajar dikritik, belajar mengelola kesedihan. Kalaupun ujungnya mendapatkan kompensasi berupa uang atau pun pujian, setidaknya itupun bs digunakan utk belajar lagi???? Belajar mengelola uang, belajar bersyukur, belajar berbagi rejeki, Belajar pede dan belajar kelola pujian utk ngga jd sombong.. Ternyata dari 1 kegiatan akan berbuah banyak sekali pembelajaran hidup ya. Rupanya belajar itu bukan hanya menyerap ilmu saat disekolah. Yuk manfaatkan setiap detik waktu kita untuk belajar apapun diperjalanan hidup kita, karena waktu akan terus berjalan dan ngga akan berulang.
Lantas, siapa sebenarnya sosok Mauren Jasmedi?
Baca Juga: Penampakan Undangan Pernikahan Maudy Ayunda, Tertulis Jesse Choi atau Jesse Jiseok?