Network
PORTAL PURWOKERTO – Atalia Praratya menceritakan masa lalunya dimana dahulu sejak pagi buta ia keliling pasar hingga pernah kerja di restoran.
Sungguh tidak disangka, ibu Arkana Aidan Misbach ini pernah kerja di restoran. Bahkan pagi buta sudah keliling pasar.
Siapa sangka wanita yang baru saja selesaikan pendidikan doktoralnya ini pernah punya masa lalu yang membuatnya lega setelah diceritakan.
Atalia yang berprofesi sebagai dosen di Universitas Widayatama ini akhirnya berhasil menyelesaikan pendidikan doktoral di bidang Ilmu Komunikasi.
Baca Juga: Kisah Arkana Aidan Misbach, Atalia Praratya Blak-Blakan Soal Hak Asuh
Kesibukan segunung memajukan kaum perempuan di Provinsi Jawa Barat tak menyurutkan aksinya.
Tak banyak orang tahu, saat berada di Amerika Serikat, mamah Jabar ini pernah merasakan hidup susah.
Kang Emil saja pernah diPHK dan menjadi pengangguran saat Atalia hamil delapan bulan.
Pernah bingung dengan biaya lahiran, keduanya memutuskan untuk mengajukan bantuan kepada pemerintah lokal.
Ridwan Kamil berhasil mendapatkan surat keterangan miskin dari pemerintah Amerika Serikat dan Atalia bisa melahirkan dengan dibantu medis.
Selain pernah dapat bansos dari Amerika, Atalia Praratya juga pernah bekerja di restoran. Kisah ini disampaikannya pada 2014 silan.
“Lia pernah memiliki pengalaman bekerja di sebuah restoran di New York. Pengalaman jatuh-bangun itulah yang melahirkan motivasi untuk kembali ke Indonesia,” tulisnya.
Lalu bagaimana Atalia Praratya bisa pagi buta keliling pasar?
Kisah ini disampaikannya pada 10 Juli 2016. Enam tahun yang lalu Atalia Praratya sempat kelimpungan pagi buta keliling pasar.
Berikut cerita yang dibagikan Atalia Praratya di laman pribadinya ataliapraratya.com yang dikutip Portal Purwokerto pada Minggu, 3 Juli 2022.
“Semoga jadi pengingat dan penyemangat saya untuk selalu bersiap dengan persiapan terbaik dalam meraih hari kemenangan.
Baca Juga: 5 Tahun Sebelum Arkana Aidan Misbach Lahir, Atalia Praratya Curhat Begini
Melakukan persiapan terbaik ternyata relatif lebih ringan dan mudah daripada mencari solusi dadakan dalam kondisi terdesak. Bener, lho.
Pagi-pagi di hari kedua Lebaran, hari kemenangan yang didambakan, masih dalam suasana nan fitri dan penuh kesejukan.
Tak dinyana, tiba-tiba saya dilanda kepanikan karena… di kulkas ternyata persediaan sayuran habis, bahkan cabe saja juga tak tersisa!
Saya lupa melengkapi isi lemari pendingin sebelumnya dan itu akhirnya menjadi sebuah masalah di saat yang tak terduga.
Bagaimana tidak, sedangkan anak-anak saya kalau makan harus ada sayuran hijaunya. Belum lagi ternyata sahabat, kakak-kakak, keponakan-keponakan, juga akan datang berkumpul. Waduhhh, gawat deh….
Baca Juga: 5 Tahun Sebelum Arkana Aidan Misbach Lahir, Atalia Praratya Curhat Begini
Harus ada solusi segera, hentikan kepanikan! Saya bergerak cepat. Minta diantarlah saya dengan menggunakan sepeda motor, pergi ke Pasar Kebon Kalapa.
Eh, segedung-gedung ternyata tutup! Tujuan bergeser ke supermarket Yogya Kepatihan. Lagi-lagi, belum buka karena masih terlalu pagi. Warung-warung sayur juga rata-rata masih tutup karena pemiliknya masih pulang kampung.
Hadeuh, bagaimana ini?
Setelah keliling-keliling sampai mencapai keadaan yang dinamakan ‘puyeng’, karena tangan hampa dan tidak dapat juga apa yang dicari... tiba-tiba terpikirlah sayuran di kebun sendiri. Tring! (gambar bola lampu menyala)
Saya segera minta pulang ke rumah.
Alhamdulillaah, ternyata kebun inilah yang jadi penyelamat di saat yang tepat. Sayuran segar untuk makan anak-anak akhirmya tersedia, juga hidangan sehat untuk teman dan keluarga yang datang.
Ah, leganya. Apalagi selepas jalan-jalan pagi yang berkesan, piknik lebaran yang tak terlupakan. Hihi.
Baca Juga: Terciduk! Atalia Praratya, Istri Ridwan Kamil Asik Berjoged, Eddies Adellia Komen Begini
Ayo menanam di lahan yang ada, yuk, sesempit apapun itu. ‘Urban Farming’ layak kita pertimbangkan, pelajari dan terapkan. Sangat bermanfaat dan juga menyenangkan.”
Kisah Atalia Praratya pagi buta keliling pasar rupanya mengingatkan dan mengedukasi kepada masyarakat untuk memiliki kebun sayur sendiri.
Tidak perlu besar, kecil saja seadanya lahan. Menurutnya dengan adanya urban farming itu bisa memenuhi kebutuhan makan keluarga.
Demikian informasi Atalia Praratya lega ceritakan masa lalunya, pagi buta keliling pasar hingga pernah kerja di restoran.***
