Selama 11 Hari, 84 Sekolah Ujian di Sekolah, Wajib Protokol Kesehatan Ketat dan Persetujuan Orang Tua

21 April 2021, 22:20 WIB
Pelaksanaan ujian sekolah secara luring siswa Kelas 9 SMP Negeri 1 Sampang Kabupaten Cilacap. Ujian Sekolah ini harus dilaksankaan dengan persetujuan dari orang tua wali murid /Renny T Hamzah/dok Kodim 0703 Cilacap

PORTAL PURWOKERTO – Kelas 9 Sekolah Menengah Pertama (SMP) sedang menghadapi ujian sekolah tatap muka di Cilacap, sejak Senin, 19 April 2021.

Di Kabupaten Cilacap ada sebanyak 84 Sekolah Menengah Pertama Negeri dan Swasta di yang saat ini menggelar ujian sekolah tatap muka di Cilacap bagi siswa-siswi kelas 9. Ujian sekolah ini berlangsung selama 11 hari.

Kepala Dinas Pendidikan dan kebudayaan Kabupaten Cilacap Budi Santosa mengatakan jika sebelum pelaksanaan ujian sekolah yang digelar secara luring, seluruh sekolah juga harus sudah memastikan sarana dan prasarana untuk protokol kesehatan.

Baca Juga: Belum Aman Covid, PTM di Kebumen Masih Menunggu Lebaran, Corona Masih Menular di 18 Kecamatan

Baca Juga: 3 Sekolah di Jeruklegi Bakal Gelar PTM, Tim Satgas Covid-19 Sidak, Pastikan Pelaksanaan Protokol Kesehatan

Seperti ada pengaturan jarak antar meja di kelas, dimana maksimal hanya 11 meja, harus ada tempat cuci tangan.

Seluruh siswa, guru, hingga penjaga sekolah yang hadir dalam ujian skeolah juga wajib memakai masker, di cek kesehatannya sebelum masuk ke sekolah.

“Syaratnya juga panjang untuk melaksanakan ujian di sekolah, terutama dari  sisi orang tua support atau tidak, karena apabila orang tua tidak mengizinkan, maka anak didik bisa dilayani dengan daring, atau dikelompokkan,” ujarnya.

Dia mengakui jika awalnya ada orang tua yang khawatir dengan pelaksanaan ujian sekolah di sekolah. Akan tetapi setelah dijelaskan, mekanisme pelaksanaan protokol kesehatan, akan ada pengawasan berlapis, orang tua pun setuju melaksanakan ujian sekolah di secara luring.

Baca Juga: Temukan Banyak Guru di Jateng Melanggar Prokes Selama PTM, Ganjar Kesal dan Ancam Cabut Izin PTM Sekolah

Baca Juga: KA Purwojaya dan KA Wijaya Kusuma Kembali Beroperasi, Terbatas! Catat Tanggalnya

“Di sekolah juga lebih aman, karena sekolah sudah disemprot, tempat cuci tangan disediakan, dan sudah koordinasi dengan Puskesmas, Gugus Tugas Kecamatan juga dilibatkan, sehingga yang mengawasi banyak, jika di rumah kita tidak tahu yang smeprot siapa, protokolnya bagaimana,” katanya.

Budi mengatakan jika dengan ujian sekolah ini akan menjadi bahan evaluasi, sebelum pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) pada bulan Juli mendatang. Sehingga apabila amsih ada kekurangan, bisa diperbaiki di kemudian hari.

“Saat ini pelaksanaan tatap muka sangat berisiko, jika tidak ketat dalam protokol kesehatan. Ini harus disadari sebagai komitmen semua, kalau ternyata pada saat ujicoba ada yang positif di tracing, karena keteledoran kita, ya maka akan disetop,” ujarnya.

Baca Juga: Selain Penyekatan, Takbir Keliling di Cilacap Dilarang Diselenggarakan, Imbas Larangan Mudik 2021?

Salah satu sekolah yang juga menggelar ujian di sekolah yakni SMP Pius Cilacap. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMP Pius Cilacap Thomas Sutasman mengatakan jika dalam pelaksanaan ujian sekolah secara luring ini sudah dilakukan dengan mekanisme protokol kesehatan yang ketat.

Bahkan pihaknya melakukan modifikasi protokol kesehatan, sebagai upaya memberikan kepercayaan kepada orang tua murid.

“Kami bagaimana caranya orang tua merasa aman anaknya di sekolah, kami juga merasa nyaman berada di skeolah, jadi dua-duanya harus disambungkan, karena awalnya memang ada orang tua yang keberatan untuk ujian di sekolah, setelah dijelaskan prokesnya, mereka bisa memahami,” katanya.

Ada sebanyak 89 siswa di sekolahnya yang mengikuti ujian.  Mereka terbagi menjadi 10 ruang, dan masing-masing ruang 9 anak.**

Editor: Yumi Karasuma

Tags

Terkini

Terpopuler