Viral, Pasien Koma di Banyumas Dipulangkan oleh RSUD A, Rujukan Ditolak oleh RS H, Ini Jawaban Pemkab Banyumas

10 Maret 2023, 20:45 WIB
Viral, Pasien Koma di Banyumas Dipulangkan oleh RSUD A, Rujukan Ditolak oleh RS H, Ini Jawaban Pemkab Banyumas /Unsplash/ Olga Kononenko

PORTAL PURWOKERTO - Sedang viral di Twitter, seorang pasien koma di Purwokerto Banyumas dipulangkan oleh pihak rumah sakit dengan inisial RSUD A. Keluarga minta rujukan justru ditolak, ini jawaban Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyumas.

 

 

Seorang keluarga pasien melalui akun Twitternya menceritakan kronologi sang adik yang mendapatkan pelayanan dari pihak rumah sakit yang kurang menyenangkan. Akun @meysetiawati mengaku adiknya tidak mendapatkan perawatan yang baik.

Berikut curhatan @meysetiawati yang diunggah pada 8 Maret 2023. Mei menceritakan kronologi sejak adiknya mengeluh sakit, dapat penanganan di Faskes 1 hingga dipulangkan RSUD A.

Cuitan Twitter @meysetiawati

 

 

Baca Juga: Apa Itu JMS? Ini Aliran Sesat JMS yang Tengah Viral Usai Serial In the Name of God A Holy Betrayal Rilis

"Sekitar tanggal 10 Februari 2023, adikku, Geta Ramdhani (18 tahun) mengeluh sakit sepulang dari Purwokerto. Keesokan harinya ia diantar oleh suami ke dokter umum faskes 1 untuk berobat. Geta mengeluh demam, kekurangan selera makan, lemas, dan mudah lelah.

Setiap malam Geta menggerutu karena 3 hari setelah berobat, ia merasa tak ada perubahan. Akhirnya, oleh Bapa dibawa ke dokter umum lain. Pun tak ada perubahan, malah makin memburuk.

 

 

Kamis malam tanggal 16 Februari 2023, Om menghubungiku lewat telepon mengenai kondisi Geta yang terus-menerus mengeluarkan liur dari mulutnya dan tenggorokannya susah menelan. Ia juga merasa pusing dan lemas. Bapaku mengira Geta darah rendah, kemudian dibelikan sate kambing.

Geta makan dg tenggorokan yg susah menelan.Keesokan harinya aku&suami mengunjunginya,membujuk Geta yg takut dg jarum suntik untuk berobat ke RSUD A.Kondisinya saat itu tk bisa mengunyah,sdh agak susah berbicara,badanya panas,lemas,tapi masih sanggup berjalan&berboncengan dg suami.

Baca Juga: Viral TikTok, Pria Indonesia Mirip Kim Taehyung V BTS, Yuk Cek Biodata Pria Ini Lengkap Nama Asli, Umur, IG

Sesampainya di RSUD A, Geta ditangani IGD sekitar pukul 12.30 dengan biaya ditangguhkan pada BPJS kelas III yang kami bayarkan setiap bulannya. Barulah dipindah ke ruang Camar pada pukul 16.00.

 

 

Di ruang Camar kesadarannya makin menurun, tangan dan kaki kiri Geta sudah sulit digerakkan. Tangan kanannya bergerak seperti tak bisa dikontrol. Atas saran dokter, sabtu 18 februari 2023 Geta dibawa ke ICU.

Geta koma di ICU dan didiagnosa Encephalitis (radang otak). Membuat kaget keluarga, penyakit macam apa ini? Setelah 10 hari di ICU Geta dinyatakan membaik dan dipindahkan ke ruang Cendrawasih Atas dengan kondisi selang oksigen masih menempel, infus, kateter, dan selang NGT untuk makan terpasang di tubuh yang tak bisa digerakkan, kecuali mata. Nafasnya pun masih tersendat-sendat.

Pasien koma di Banyumas

Di hari ke 5 di ruang Cendrawasih, perawat RSUD A mengatakan kalau besok Geta bisa pulang ke rumah. Itu bukanlah berita bagus seperti pasien lain ketika dinyatakan baik dan bisa pulang. Bagi keluargaku, waktu itu adalah kebimbangan dan ragu yang luar biasa.

 

 

Baca Juga: Detik-Detik KH Rofiq Malik Wafat, Pengasuh Ponpes Al Muniroh Jepara, Viral Tiktok, Ini Ajakan Terakhirnya

Kondisi Geta yang keluarga tidak benar-benar tahu apakah ada peningkatan kesehatannya, atau penanganan yang diupayakan hanya sia-sia. Kami menanyakan pada dokter mengenai isu kepulangan Geta, dokter saraf menjawab, “Kesehatannya mulai stabil, tinggal menunggu dokter paru.

Di hari ke 6 dokter paru didampingi perawat datang ke Cendrawasih mengecek keadaan adikku. “Pasien ini mau pulang,Dok,”kata perawat pd dokter paru sambil membuang muka ke belakang dokter paru tersebut.Si dokter bilang,“Oh,ya (seperti blm tahu tentang rencana Geta yg diminta pulang).

 

 

Seketika dokter langsung mengajarkan treatment perawatan untuk di rumah nanti. Aku jadi penuh tanya; “siapa sih yang menginginkan Geta pulang dari RSUD A? Dokter atau rumah sakit?” Sedangkan keluarga masih ragu untuk membawanya pulang dengan keadaan begitu.

Di tanggal 3 Maret 2023 Geta dinyatakan harus pulang. Hanya selang NGT yang masih terpasang, kateter dilepas, infus dilepas. Lagi-lagi hanya matanya yang bergerak. Keluarga masih terkejut dengan pernyataan dokter dan staf RSUD A.

Baca Juga: Profil KH Rofiq Malik, Pengasuh Ponpes Al Muniroh Jepara, Viral TikTok Detik Meninggalnya Kiai Rofiq Malik

Keluarga bingung, apa bisa keluarga bisa merawat Geta dengan keadaan tersebut? Keluarga ingin Geta masih dirawat di RSUD A supaya bisa dikontrol secara medis, tapi RSUD menolak dengan alasan dokter sudah menyatakan Geta membaik dan bisa dirawat di rumah walaupun pasien BPJS bisa dirawat inap tanpa batasan waktu. Ya begitulah wewenang DPJP (Dokter Penanggung Jawab Pelayanan).

 

 

Pihak keluarga mendesak RSUD A untuk membuat rujukan ke RS Margono (faskes III). RSUD A menolak dengan alasan: “Nanti di RS Margono juga belum tentu diterima karena belum tentu ada ruang di IGD dan ICU,” kata salah satu staf di RSUD A tersebut.

Dengan rasa kecewa sambil menunggu obat yang dihaluskan (karena Geta menggunakan selang NGT), keluarga mencoba menghubungi ambulans dari komunitas sosial untuk membawa Geta keluar dari RSUD A. Kateter dan infus dilepas, ambulans pun datang.

Keluarga berinisiatif membawa Geta langsung ke RS “H” karena keluarga bingung dengan kondisi yang dialami Geta, di rumah tidak ada yang tahu ilmu medis. Di RS H yang jaraknya lumayan jauh itu, Geta bertemu dengan dokter yang sama seperti di RSUD A.

 

 

Baca Juga: Apa Itu Scam? Scam Adalah..., Viral Gegara Video Bule Tukar Uang di Bali Kena Tipu

Yang lebih mengecewakan, RS H menolak dengan dalih ICU di tempatnya penuh. Setelah lama beradu argumen, RS H menyatakan bisa menerima bila pembiayaan tidak ditangguhkan pada BPJS. Kami keluarga dengan rasa kecewa membawa Geta pulang.

Kesedihan kami tak sampai di situ. Selama Geta di rumah, kami yang semua hanya pekerja serabutan/buruh harian lepas, harus membiayai perawatan Geta. Susu pengganti makanan, vitamin otak, oksigen, pampers, dan lain-lain yang tak murah.

 

 

Untuk susunya saja 99 ribu per dus, sedangkan dalam satu hari Geta memerlukan 2 dus susu. Geta yang dianjurkan berjemur di rumah tak mendapatkannya karena rumah kami dihimpit rumah-rumah yang lain. Rumah yang selesai diperbaiki dari hasil tabungan Bapa dan Mama (sebelum meninggal). Yang hanya di gang sempit di sebelah sungai kecil mirip selokan.

Tanggal 4 Maret 2023 suami mencoba menghubungi dinas sosial lewat hotline yang tertera di web, dan diarahkan menemui beberapa penggiat sosial. Tidak hanya itu, Minggu siang tanggal 5 Maret 2023 kami mencoba ke Puskesmas setempat untuk menanyakan perihal yang kami alami dipulangkannya kami dari RSUD A dan ditolaknya kami oleh RS H. Namun, tetap tidak ada jawaban. Puskesmas menganggap bukan wewenang mereka. Mereka meminta kami untuk ke RSUD A dan RSUD A juga tidak mau memberikan tanggapan soal kemarin itu.

Baca Juga: Fakta Menarik Soegi Bornean, Band Indie Asal Semarang yang Viral dengan Lagu Asmalibrasi nan Indah

Mereka malah mengatakan, “Kalau mau dirawat lagi, ya, datang lagi aja ke IGD dan mulai seperti awal. Kalau tidak, tunggu jadwal kontrol aja nanti tanggal 8. Dicek dulu keadaannya seperti apa?” kata petugas yang kami temui di IGD.

 

 

Di malam harinya berkat bantuan komunitas sosial, kami sedikit lega. Mereka mengabarkan akan membantu adik saya supaya bisa masuk ke RS Margono besok. Ambulans relawan sosial diagendakan menjemput pukul 10.00 WIB.

Senin tanggal 6 Maret 2023 pukul 08.30 sblm ambulans relawan datang,ambulans dr RSUD A dengan 2 dokter&1 petugas mengunjungi rumah kami. Mereka mau melihat keadaan Geta. Suami tanya,“Kok tiba tiba gini? ngga ngabarin dulu? Untung kami belum pergi ke RS Margono!” “Iya. Ini perintah dari RSUD A,” kata mereka.

Setelah diperiksa oleh 3 suruhan RSUD A tadi,ambulans relawan datang.Kami langsung bergegas berbenah dan menandu Geta ke dlm ambulans relawan. Sesampainya di RS Margono,kami sudah ditunggu teman relawan dan Geta langsung ditangani IGD.

 

 

Baca Juga: Viral Geng Motor Ajak Ribut di Wangon Banyumas, Minggu 19 Februari 2023, Polresta Banyumas Lakukan Ini

Sekitar habis Maghrib, Geta baru dipindahkan ke HCU RS Geriarti Purwokerto. Satu hari di HCU, Geta dipindahkan ke rawat inap Anyelir lantai 4 dan belum tahu sampai kapan (?)."

Terkait unggahan akun @meysetiawati yang viral di Twitter, Kabag Humas Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemkab Banyumas, Wakhyono Gozali mengungkapkan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Banyumas.

 

 

Sementara itu, unggahan pasien koma di Purwokerto Banyumas yang dipulangkan oleh RSUD A telah viral dan mendapat banyak tanggapan di netizen Twitter.***

Editor: Galih Prabashinta P.P.

Sumber: Twitter @meysetiawati

Tags

Terkini

Terpopuler