PORTAL PURWOKERTO - Kekuasaan Daulah Abbasiyah, yang berlangsung dari tahun 750 hingga 1258. Agama dan Umat Islam mengalami masa kejayaan, berikut sejarahnya.
Daulah Abbasiyah, juga dikenal sebagai Kekhalifahan Abbasiyah, adalah sebuah dinasti Muslim yang berkuasa dari tahun 750 hingga 1258 Masehi.
Daulah Abbasiyah bermarkas di Baghdad, Iraq, dan pada puncak kejayaannya, wilayah kekuasaannya meliputi sebagian besar wilayah Timur Tengah, Afrika Utara, Persia, dan bagian dari Asia Tengah.
Kekhalifahan Daulah Abbasiyah dikenal sebagai masa keemasan dalam sejarah Islam, di mana terjadi kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan, filsafat, sastra, dan seni. infrastruktur yang canggih, termasuk jaringan jalan raya dan jembatan yang memfasilitasi perdagangan dan pertumbuhan ekonom.
Namun, seiring berjalannya waktu, Daulah Abbasiyah menghadapi tantangan internal dan eksternal yang berkontribusi pada kemunduran dan keruntuhan mereka.
Kekuasaan Daulah Abbasiyah, yang berlangsung dari tahun 750 hingga 1258, mengalami banyak tantangan dan faktor yang berkontribusi terhadap kemunduran dan akhirnya keruntuhan mereka.
Berikut beberapa penyebab keruntuhan atau kehancuran Daulah Abbasiyah adalah
1.Konflik Dinasti dan Perang Saudara: Perpecahan internal dalam keluarga Abbasiyah, termasuk konflik suksesi dan persaingan antara khalifah-khalifah yang berbeda, melemahkan stabilitas politik dan menyebabkan perang saudara. Perselisihan dan pertempuran ini menguras sumber daya, membagi fokus pemerintahan, dan melemahkan posisi Abbasiyah secara keseluruhan.
2.Ketidakstabilan Politik dan Pemberontakan: Selama berabad-abad, banyak provinsi Abbasiyah di wilayah-wilayah yang luas mengalami pemberontakan dan separatis. Hal ini disebabkan oleh ketidakpuasan terhadap pemerintahan Abbasiyah, penindasan, dan perlakuan yang tidak adil terhadap kelompok-kelompok tertentu. Pemberontakan seperti pemberontakan Khawarij, pemberontakan Syiah, dan pemberontakan Turki Seljuk, semuanya berkontribusi pada keruntuhan Daulah Abbasiyah.
3.Penyusutan Kekuasaan Sentral: Seiring berjalannya waktu, kekuasaan Abbasiyah semakin terkikis oleh kekuatan-kekuatan lokal, seperti penguasa regional, gubernur, dan komandan militer yang semakin otonom. Para penguasa ini seringkali memiliki kekuasaan de facto yang besar di wilayah-wilayah mereka sendiri, mengurangi otoritas sentral Abbasiyah dan melemahkan integritas dan stabilitas negara.
4.Serangan Bangsa Mongol: Salah satu penyebab paling signifikan dalam keruntuhan kehancuran Daulah Abbasiyah adalah invasi oleh pasukan Mongol di bawah pimpinan Hulagu Khan pada tahun 1258.
Mongol menyerbu Baghdad, ibu kota Abbasiyah, menghancurkan kota tersebut dan membantai penduduknya, Pasukan Mongol di bawah pimpinan Hulagu Khan menyerbu kota Baghdad dengan kekuatan yang luar biasa.
Terjadi kekejaman yang mengerikan dan korban jiwa yang besar.
Selama penyerangan tersebut, pasukan Mongol menghancurkan sebagian besar kota, termasuk istana, bangunan bersejarah, dan pusat kebudayaan. Mereka juga melakukan pembantaian massal terhadap penduduk kota, termasuk warga sipil tanpa pandang bulu.
Catatan sejarah menggambarkan bahwa ribuan orang tewas dalam kekejaman ini, bahkan diperkirakan mencapai ratusan ribu jiwa.
Perpustakaan terkenal Baitul Hikmah juga dikatakan telah dirusak dan buku-bukunya dibuang ke Sungai Tigris, menyebabkan hilangnya karya-karya penting dalam sejarah ilmu pengetahuan dan budaya Abbasiyah.
Serangan Mongol terhadap Baghdad tidak hanya menyebabkan keruntuhan kehancuran Daulah Abbasiyah, tetapi juga berdampak signifikan terhadap populasi dan warisan budaya mereka.
Khalifah terakhir Daulah Abbasiyah adalah Al-Musta'sim Billah. Ia memerintah dari tahun 1242 hingga 1258 Masehi. Al-Mu'tashim Billah adalah khalifah ke-37 dan terakhir dari Daulah Abbasiyah.
Baca Juga: Kunci Jawaban Agama Islam Kelas 6 2023, Soal Ujian Sekolah PAI SD Terbaru Semester
Kekejaman tersebut memicu kehancuran yang mendalam dan melumpuhkan kekuatan politik dan intelektual yang telah ada selama berabad-abad di bawah pemerintahan Daulah Abbasiyah.***