PORTAL PURWOKERTO- UGR atau uang ganti rugi kepada warga Kebumen, Purworejo, Banyumas dan warga lainnya yang terdampak pembangunan jalan tol Cilacap Jogja menjadi salah satu pertanyaan.
Pasalnya, sebanyak 141 desa di 4 Kabupaten yakni Purworejo, Kebumen, Cilacap dan Banyumas terimbas proyek jalan tol Cilacap Jogja ini.
Dikutip dari Pikiran Rakyat Garut, proses konsultasi publik pembangunan jalan tol Cilacap Jogja ini diketahui telah mulai dilakukan.
Artinya, kemungkinan pembayaran UGR akan segera dilakukan pihak berwenang yang bisa jadi kabar menggembirakan bagi warga yang terdampat tersebut.
Baca Juga: Daftar 52 Desa Terdampak Proyek Pembangunan Jalan Tol Cilacap – Yogyakarta di Kebumen
Proyek pembangunan jalan tol Yogyakarta Cilacap ini masuk dalam RTRW Provinsi Jawa Tengah yan direncanakan memiliki 2 junction dan 4 interchange.
Selain itu, jalan tol ini direncakan menyambung jalan tol Getaci. Lalu, sampai mana proses pembangunan jalan tol sepanjang lebih dari 121 kilometer ini?
Tahap konstruksi jalan tol Jogja Cilacap ini dijadwalkan dimulai pada 2024 mendatang dan berakhir pada 2028.
Kepala DPU Banyumas, Kresnawan, menyampaikan, proses pengerjaan masih dalam tahap rencana.
"Ini saya juga belum tau kepastian selanjutnya," katanya saat dihubungi tim Portal Purwokerto.
Sub Koordinator Pembangunan Jalan DPU Banyumas Rusli Kurnia, menyampaikan bahwa hingga hari ini ia pun belum ada update terbaru.
"Karena masih rencana, untuk tahap sekarang, lebih banyak informasi di Bappedalitbang," katanya.
Begitu pula dengan pembayaran UGR kepada masyarakat yang terimbas pembangunan jalan tol Cilacap Jogja.
Belum ada keterangan resmi dari pihak terkait mengenai kapan pembayaran UGR dan berapa besaran yang akan diterima bagi pemilik lahan yang terdampak Tol Cilacap Yogyakarta.
Biasanya harga lahan yang tergerus oleh pembangunan jalan tol tersebut, tarifnya akan ditentukan oleh pemerintah.***