PORTALPURWOKERTO - Jembatan kaca The Geong Hutan Pinus Limpakuwus ternyata bukan milik pengelola wisata HPL (Hutan Pinus Limpakuwus). Hal ini disampaikan oleh ketua koperasi Hutan Pinus Limpakuwus, Eko Purnomo.
"Jadi lahan jembatan kaca itu milik BPTU Baturraden bekerjasama dengan pemilik, sementara kami dari Hutan Pinus Limpakuwus selaku pengelola hanya bekerjasama di bagian lahan parkir saja," ujar Eko.
Eko menambahkan, jembatan kaca The Geong sudah buka sejak bulan Lebaran 2023 ini, namun sejumlah komplain terkait keselamatan sudah beberapa kali terucap dari warganet.
"Saya juga sudah sampaikan komplain kepada pemilik namun belum ada tindak lanjut terkait hal tersebut. Komplain ini kami dapatkan dari media sosial, terutama dari beberapa pengunjung yang pernah datang," katanya.
Perlu diketahui, jembatan kaca The Geong merupakan wahana yang baru buka pada Lebaran lalu dengan ketebalan 1 cm, lebar 118 cm dan bahan yang digunakan type 1000. Kaca yang pecah tersebut memiliki panjang 243 cm.
Kecelakaan terjadi sekitar pukul 10.00 WIB, di bawah jembatan ditemukan ceceran darah dan saat tragedi terjadi terdengar suara yang keras menurut penuturan saksi mata.
Pasca kecelakaan yang menghilangan satu nyawa ini, Eko mengatakan untuk sementara objek wisata hutan pinus Limpakuwus tutup dalam waktu yang tidak bisa ditentukan.
Kecelakaan ini segera ditangani oleh Polresta Banyumas yang melakukan penyidikan lebih lanjut untuk menemukan penyebab jembatan kaca pecah dan menelan korban.
Terkait kecelakaan ini, sembilan orang telah diperiksa menurut Kasat Reserse dan Kriminal (Kasat Serse) Polresta Banyumas, Kompol Agus Supriadi SH.
Termasuk pengelola, owner serta saksi mata, sementara saksi korban AI masih harus menjalani perawatan medis di RSUD
Margono Soekarjo Purwokerto.***