PORTAL PURWOKERTO - Inilah kabar status Gunung Slamet hari ini Sabtu, 28 Oktober 2023. Sementara gunung lain yaitu Semeru bersatus Siaga, sempat terjadi 24 kali gempa erupsi dengan potensi awan panas.
Berita Gunung Slamet banyak ditunggu oleh masyarakat yang bermukim pada lima kabupaten di lereng gunung ini yaitu Pemalang, Banyumas, Brebes, Tegal dan Purbalingga.
Gunung Semeru Siaga
Masyarakat harus lebih waspada dengan kabar Slamet yang berasal dari sumber resmi seperti laporan Magma Indonesia dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Salah satu gunung api di Pulau Jawa yang sedang dalam status Level III (Siaga) adalah Gunung Semeru yang menurut laporan MAGMA Indonesia tercatat 24 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 13-21 mm, dan lama gempa 54-135 detik.
Pada laporan 27 Oktober 2023 tersebut, juga tercatat 5 kali gempa Guguran dengan amplitudo 3-9 mm dan lama gempa 48-91 detik, 2 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 4-6 mm, dan lama gempa 57-61 detik.
Terjadi juga 3 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 16-38 mm, S-P 14-17 detik dan lama gempa 39-69 detik.
Status Siaga yang disandang Gunung Semeru ini membuat masyarakat dilarang beraktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
Sementara di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
Masyarakat juga dilarang beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Kabar Status Gunung Slamet Hari Ini 28 Oktober 2023
Bagaimana dengan status Gunung Slamet? Berikut laporan terakhir MAGMA Indonesia pada 27 Oktober 2023, kondisi Slamet yang memiliki ketinggian 3428 mdpl masih berstatus Level II.
Secara pengamatan visual, gunung api terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-I dengan asap putih keluar dari kawah utama dengan intensitas tipis hingga tebal tinggi sekitar 50 meter dari puncak.
Kegempaan mencatat saru kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 12 mm, S-P 15.6 detik dan lama gempa 54 detik serta satu kali gempa Tremor Menerus dengan amplitudo 0.5-7 mm, dominan 2 mm.
Masyarakat dan pengunjung atau wisatawan juga masih dilarang berada serta beraktivitas dalam radius 2 kilometer dari kawah puncak Gunung Slamet ini.***