Dijuluki Pantai Kopassus Wisata Terbatas Pulau Nusakambangan, Begini sejarahnya

17 Desember 2023, 15:33 WIB
Dijuluki Pantai Kopassus Wisata Terbatas Pulau Nusakambangan, Begini sejarahnya /ig Lemadank/

 

PORTAL PURWOKERTO - Di Pulau Nusakambangan Cilacap ada pantai yang dijuluki Pantai Kopassus. Sangat menawan dan jarang tersentuh warga umum.

Itu karena Nusakambangan sendiri yang tidak dibuka untuk umum sebagai pulau penjara. Lalu kenapa dijuluki sebagai Pantai Kopassus? Begini sejarahnya:

Sebenarnya tempat ini bernama Pantai Permisan yang letaknya ada di pesisir Selatan Nusakambangan dan tak jauh dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Permisan.

Lokasinya masih sangat alami karena hanya orang tertentu yang diperbolehkan berkunjung kesana.

Memiliki pasir putih dengan bebatuan dan karang yang menghiasinya. Makin mempesona dengan deburan ombak khas laut selatan.

Sebuah pisau komando menjadi hiasan pantai yang menancap di sebuah batu karang dan terlihat jelas saat air mulai surut.

Pisau komando inilah yang menjadi ikon Pantai Permisan dan sekaligus sebagai simbol tekad dan kekuatan prajurit.

Apa hubungannya? Ternyata di pantai inilah tempat prajurit Kopassus menjalani penggodokan terakhir untuk menjaga keutuhan dan kedaulatan negara.

Baca Juga: Sortir dan Lipat Surat Suara, KPU Cilacap Libatkan Difabel

Dari pantai ini pulau, pembaretan dilakukan setelah prajurit menjalani penggodokan.

Itu sebabnya ada lambang pisau komando tertancap hingga kemudian dijuluki sebagai Pantai Kopassus.

Bila kalian memiliki izin khusus untuk masuk ke Nusakambangan, maka aksesnya melalui Dermaga Wijayapura.

Menggunakan kapal ferry atau compreng, menyeberang sekitar 15 menit sampai di Dermaga Sodong.

Dari Sodong, perjalanan menuju Pantai Kopassus sekitar 17 kilometer, bisa menggunakan angkutan sipir atau menggunakan kendaraan pribadi.

Selain simbol pisau komando, bila air surut, sejumlah simbol mitos legenda Raja Pakualaman juga bisa dilihat.

Konon, putri cantik Raja Pakualaman mandi di pantai tersebut untuk mengobati penyakitnya namun terseret ombak dan terjepit batu karang hingga meninggal.

Ini disimbolkan dengan dua batu karang yang berbentuk separuh badan tanpa busana dan ada batu menyerupai alat kelamin perempuan.***

Editor: Dyah Sugesti Weningtyas

Tags

Terkini

Terpopuler