PORTAL PURWOKERTO - 15 hari menjelang Idul Fitri masyarakat mulai disibukan dengan urusan kebutuhan lebaran.
Namun tak semua barang kebutuhan itu sekarang tersedia dipasaran seperti fenomena kelangkaan gula pasir yang dalam beberapa hari terakhir terjadi di Cilacap.
Barang rumah tangga yang satu ini memang sedang naik daun menyusul banyaknya warga yang memburunya untuk lebaran.
Terutama untuk kebutuhan mengisi parcel lebaran disamping untuk campuran olahan makanan. Dampak kelangkaan gula pasir ini mulai dirasakan warga Cilacap sejak hari Minggu 24 Marer 2024.
Baca Juga: Lokasi Penukaran Uang Baru di Banyumas Cilacap Hari Ini, Bisa Tukar Uang Baru untuk Lebaran 2024
Hampir semua toko ritel seperti Alfamart, Indomart, Alfamidi berikut supermarket menjadi sasaran perburuan warga, utamanya kalangan ibu rumah tangga.
Pada Senin 25 Maret bahkan banyak toko ritel yang tak lagi menyediakan gula pasir karena alasan kehabisan stok.
"Saya muter masuk ke setiap Alfamart, hampir semua kosong. Ada satu yang menyediakan, itupun ada aturan maksimal pembelian 1 bungkus saja isi 1 kilogram" tandas Sari warga Tritih Kulon , Cilacap Utara.
Di toko yang ia sambangi katanya harga masih normal, misal untuk gula pasir merk rosebraind dan gulaku Rp 16.000 per kg.
Tapi katanya beberapa toko ritel lain yang masih memiliki banyak stok, harganya jauh lebih tinggi terpaut sekitar Rp 6.000 per kg.
Bahkan menurut Sari, gula pasir curah saja sudah dijual diatas Rp 17.500 untuk kemasan per 1 kg.
Kemungkinan harga akan semakin naik, seiring dengan semakin tingginya permintaan masyarakat.
Untuk mengatasi hal ini segera dibutuhkan kehadiran pemerintah misal untuk menggelar operasi pasar. Tujuanya untuk menstabilkan harga dan mengatasi kelangkaan yang dapat memicu kenaikan.
Di Cilacap dalam beberapa waktu terakhir sudah digelar Operasi Pasar seperti di Alun- alun kota dan lapangan Krida Nusantara, Cilacap Utara.
Secara umum, kegiatan yang melibatkan Dinas Ketahanan Pangan ini untuk memastikan masyarakat terpenuhi kebutuhan pangannya.***