PORTAL PURWOKERTO - Baca Juga: Innalillahi, Ditinggal Rombongan di Pos 6 ,Seorang Pendaki Gunung Slamet Ditemukan Tak Bernyawa, di jalur pendakian Gunung Malang, Kecamatan, Karangreja, Purbalingga, Selasa 8 Desember 2020.
Korban terpisah dengan rombongan pendaki dari Jakarta, setelah Syafanu memisahkan diri dengan rekannya, rombongan 6 orang pandaki yang dipimpin Syaefullah juga mahasiswa UIN.
Junior Manajer Bisnis Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyumas Timur, Sugito ketika dikonfirmasi mengatakan, awalnya Syafanu bersama rombonganya Sabtu 6 Desember mendaki Gunung Slamet. Tapi sampai di pos 7, korban memutuskan untuk istirahat, dan berjanji akan menyusul.
Baca Juga: Innalillahi, Ditinggal Rombongan di Pos 6 ,Seorang Pendaki Gunung Slamet Ditemukan Tak Bernyawa,
Sehingga hanya enam orang yang melanjutkan perjalanan sampai ke puncak. Saat Syaefuloh turun mereka berpapasan dengan rombongan pendaki asal Jakarta yang berjumlah 18 orang. Korban ikut dalam rombongan itu naik ke puncak.
Namun tiba-tiba terjadi badai, menyebabkan rombongan Jakarta tercerai berai dan ada yang tersesat sampai ke jalur pendakian Gunung Malang.Sementara Syaefullah sudah turun sampai di basechamp Bambangan setelah menunggu korban tidak kunjung turun
“Kalau terjadi badai atau cuaca buruk jarak pandang terbatas hanya semeter jadi kemungkinan tersesat tinggi, Sebab jalur pendakian Gunung Malang dan jalur pendakian Bambangan jaraknya hanya 20 meter. Jika sudah masuk ke jalur pendakian Gunung Malang sulit untuk kembali ke jalur Bambangan,” kata Sugito, Selasa.
Baca Juga: Kok Tega! Warga Cilacap yang Dikenal Baik dan Pintar, Malah jadi Korban Mutilasi di Bekasi
Sebagian dari rombongan pendaki dari Jakarta yang berhasil turun juga melaporkan sedang ada badai di atas gunung. Mereka juga mengabarkan ada jika masih rekannya yang tersesat di atas.