PORTAL PURWOKERTO - Status Bendung Gerak Serayu meningkatkan level Awas atau bahaya, elevasi terpantau terus meningkat hingga pukul 9.10 elevasi sudah mencapai 19.33 meter permukaan laut (Mdpl) dengan debit air 1.921 meter kubik per detik.
Diperkirakan debit dan elevasi terus meningkat, sebab bagian hulu sejumlah sungai yang bermuara di Sungai Serayu masih turun hujan.
Sejumlah sungai yang bermuara di Serayu banjir, sehingga menyumbang terjadinya peningkatan volume air Serayu sehingga elevasi air di BGS baik drastis,sungai sungai tersebut adalah Sungai Klawing, Sapi, Merawu dan Logawa.
Baca Juga: Banjir Setinggi Perut Orang Dewasa, Warga Toyareka di Purbalingga Alami Gelap Gulita Semalaman
“Namun yang sumbangan terbesar dari Sungai Klawing,” kata Kepala UPT Bendung Gerak Serayu Sugeng Minggu 13 Desember 2020.
Lonjakan debit air sudah terjadi sejak sejak sore setelah bagian hulu sungai terjadi hujan deras. Elevasi hingga Minggu siang terus mengalami peningkatan.
Disebabkan bagian hulu sungai yang bermuara di Sungai Serayu masih terjadi hujan.
Baca Juga: Gawat, Status Sungai Serayu Siaga dan Awas, Warga di Banyumas Dihimbau Untuk Berhati-Hati
Saat ini pihaknya sudah membuka delapan pintu air secara maksimal setinggi 450 sentimeter (cm).”Kita los semua untuk menjaga keseimbangan bangunan BGS,”terang Sugeng.
Status Awas BGS terjadi karena pengaruh dari fenomena La Nina curah hujan terjadi diatas rata-rata.
Meski demikian elevasi setinggi 19,21 Mdpl bukan yang tertinggi. Pada November lalu pernah mencapai elevasi yakni 22.80 Mdpl, kemudian pada 3 Desember 22.07 Mdpl.
Baca Juga: Sungai Klawing Meluap, Purbalingga Kembali Terancam Dikepung Banjir
Menurutnya saat ini bukan puncak musim penghujan oleh karena Sugeng berharap agar warga yang tinggal di bantaran sungai untuk meningkatkan kewaspadaannya jika terjadi banjir.
“Dengan level Awas kami terus melakukan koordinasi dengan pihak terkait,”jelasnya. ***