Gawat,Terlambat Berobat Penyebab Kematian Pasien Covid Bertambah,Bupati Banyumas: Datang Sudah Parah

- 14 Desember 2020, 16:30 WIB
foto ilustrasi penanganan pasien COVID-19
foto ilustrasi penanganan pasien COVID-19 /evi yanti/eviyanti

PORTAL PURWOKERTO - Angka kematian akibat Covid 19 di Kabupaten Banyumas  Jawa tengah terus bertambah. Disebabkan pasien datang terlambat untuk berobat, Bupati banyumas menyebut jika Banyumas kembali menjadi  zona merah setelah sepekan lalu sudah berubah menjadi zona oranye.

Bupati Banyumas Achmad Husein mengatakan, tiga pekan lalu Banyumas zona merah, kemudian berubah menjadi zona oranye. “Minggu ini Banyumas zona merah lagi,” kata Bupati Banyumas Achmad Husein usai rapat evaluasi penanganan Covid 19 di Pendopo  16 Desember 2020.

Baca Juga: Dikira Positif Covid 19 Wanita Asal Gombong ini Sedih, Dikucilkan Tetangga, Faktanya Begini

Ada beberapa faktor utama perubahan zona oranye menjadi zona merah, yakni angka kematian tinggi,  tingkat positif  ratenya atau penularan kasus corona juga tinggi.

“Kemarin karena persoalan tempat tidur  yang belum selesai sehingga  menjadi pemicu terjadi  antrian. Selain  karena kasus kematian serta angka penularan yang terus meningkat,” terang Bupati Banyumas.

Baca Juga: Curhat Ke Ganjar Wanita Asal Gombong Sedih, Bapaknya Dimakamkan Protokol Covid 19, Hati Saya Hancur

Hingga saat ini angka kematian karena Covid 19 mencapai 143 pasien positif Covid 19. Bahkan selama dua pekan terakhir  atau sampai tanggal 14 Desember 2020 tercatat 65 orang pasien positif Corona yang meninggal dunia.    

Penyebab terjadinya lonjakan pasien positif Corona yang meninggal karena penanganan yang terlambat. Pasien datang dalam kondisi sudah parah, kenapa begitu, banyak warga yang masih malu jika berobat karena Covid.

Soal angka penularan kata Bupati Banyumas juga juga meningkat.”Jadi setiap hari ada yang tertular jumlahnya tidak sedikit,”tambahnya.

Halaman:

Editor: Eviyanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x