PORTAL PURWOKERTO - Angka kematian akibat Covid 19 di Kabupaten Banyumas Jawa tengah terus bertambah. Disebabkan pasien datang terlambat untuk berobat, Bupati banyumas menyebut jika Banyumas kembali menjadi zona merah setelah sepekan lalu sudah berubah menjadi zona oranye.
Bupati Banyumas Achmad Husein mengatakan, tiga pekan lalu Banyumas zona merah, kemudian berubah menjadi zona oranye. “Minggu ini Banyumas zona merah lagi,” kata Bupati Banyumas Achmad Husein usai rapat evaluasi penanganan Covid 19 di Pendopo 16 Desember 2020.
Baca Juga: Dikira Positif Covid 19 Wanita Asal Gombong ini Sedih, Dikucilkan Tetangga, Faktanya Begini
Ada beberapa faktor utama perubahan zona oranye menjadi zona merah, yakni angka kematian tinggi, tingkat positif ratenya atau penularan kasus corona juga tinggi.
“Kemarin karena persoalan tempat tidur yang belum selesai sehingga menjadi pemicu terjadi antrian. Selain karena kasus kematian serta angka penularan yang terus meningkat,” terang Bupati Banyumas.
Baca Juga: Curhat Ke Ganjar Wanita Asal Gombong Sedih, Bapaknya Dimakamkan Protokol Covid 19, Hati Saya Hancur
Hingga saat ini angka kematian karena Covid 19 mencapai 143 pasien positif Covid 19. Bahkan selama dua pekan terakhir atau sampai tanggal 14 Desember 2020 tercatat 65 orang pasien positif Corona yang meninggal dunia.
Penyebab terjadinya lonjakan pasien positif Corona yang meninggal karena penanganan yang terlambat. Pasien datang dalam kondisi sudah parah, kenapa begitu, banyak warga yang masih malu jika berobat karena Covid.
Soal angka penularan kata Bupati Banyumas juga juga meningkat.”Jadi setiap hari ada yang tertular jumlahnya tidak sedikit,”tambahnya.