Terkait gerakan yang serentak akan dilaksanakan di berbagai wilayah di Jawa Tengah ini, Bupati Banjarnegara Wing Chin menjelaskan bahwa sebelum melakukan sebuah kebijakan, lebih baik untuk dipikirkan terlebih dahulu.
“Kalau mau dihentikan dua hari, kita hitung berapa semua orangnya, kita inventaris, kita kasih dulu. Tanggal sekian kamu berhenti, duit yang kita gantikan ke kamu itu untuk makan hari sabtu dan minggu, kan gitu,” jelasnya.
Hal ini diungkapkan Bupati Wing Chin karena banyak para pedagang dan rakyat kecil yang menyampaikan aspirasi kepadanya mengenai gerakan Jateng Di Rumah Saja.
“Pedagang pasar, pemulung, tukang becak sudah menyampaikan berbondong-bondong, yang hari ini cari makan untuk makan hari ini. Kalau kita berhentikan dua hari, tanggung jawab kita dimana? Mestinya kita sebagai pengayom rakyat juga harus komit juga,” ujarnya.
“Kita harus bijak betul. Kalau saya pribadi setuju karena saya gajian. Lah rakyat ini yang sehari kerja untuk makan sehari, otomatis tidak setuju. Jadi disitu ada pro kontra. mestinya kita sebagai pemilik kebijakan, harus bijak dan arif. Kita punya sila yang kedua sila yang ketiga, mbok ya dipake,” terangnya.***