PORTAL PURWOKERTO - Berbeda dari Pemerintah, penganut Islam Aboge atau Alif Reno Wage di Banyumas baru menyelenggarakan sholat Idul Fitri 2021 pada Jumat, 14 Mei 2021.
Perhitungan jatuhnya Lebaran 2021 ini berdasarkan kalkulasi tersendiri yang dipercaya oleh penganut Islam Aboge.
Melansir Antara, penganut Islam Aboge meyakini bahwa dalam kurun waktu delapan tahun atau satu windu terdiri atas tahun Alif, Ha, Jim Awal, Za/Je, Dal, Ba/Be, Wawu, dan Jim Akhir serta dalam satu tahun terdiri 12 bulan dan satu bulan terdiri atas 29-30 hari dengan hari pasaran berdasarkan perhitungan Jawa, yakni Pon, Wage, Kliwon, Manis (Legi) dan Pahing.
Dalam hal ini, hari dan pasaran pertama pada tahun Alif jatuh pada Rabu Wage (Aboge), tahun Ha pada Ahad/Minggu Pon (Hakadpon), tahun Jim Awal pada Jumat Pon (Jimatpon), tahun Za/Je pada Selasa Pahing (Zasahing), tahun Dal pada Sabtu Legi (Daltugi), tahun Ba/Be pada Kamis Legi (Bemisgi), tahun Wawu pada Senin Kliwon (Waninwon), dan tahun Jim Akhir pada Jumat Wage (Jimatge).
Berdasarkan kalkulasi tersebut, Hari Raya Idul Fitri 2021 jatuh pada Jumat Kliwon pada 14 Mei 2021.
Di Banyumas, pelaksanaan sholat Idul Fitri 1442 H ini digelar di Masjid Saka Tunggal di Cikakak Kecamatan Wangon Banyumas.
Saat datang ke Masjid yang juga merupakan cagar budaya Banyumas ini, para penganut Islam Aboge membawa tenongan yang berisi makanan. Tenongan tersebut akan dibuka dan dinikmati bersama-sama selepas sholat Idul Fitri.
Setelah selesai melaksanakan sholat Ied yang dipimpin oleh Kyai Sulam, di Masjid Saka Tunggal Cikakak Wangon yang merupakan salah satu pusat Islam Aboge ini dilaksanakan kenduri menyambut Lebaran 2021.
Seperti sholat Idul Fitri kebanyakan, khutbah Idul Fitri juga disampaikan kepada para pengikutnya. Barulah, dilaksanakan salam-salaman dengan mengucapkan salawat berlanggam Jawa yang dilanjutkan dengan kenduri.
Namun, karena masih dalam kondisi pandemi Covid-19, protokol kesehatan dijalankan oleh penganut Islam ini.
Imam Shalat Id yang juga sesepuh Masjid Baitussalam, Kiai Sulam mengakui jumlah jamaah yang hadir dalam dua tahun terakhir tidak sebanyak tahun-tahun sebelumnya karena banyak warga yang tidak pulang kampung seiring dengan larangan mudik.
Baca Juga: Idul Fitri di Palestina Digempur Bom Pasukan Israel, 69 Warga Meninggal Termasuk Anak-anak
"Mungkin ada beberapa yang merupakan pemudik, tapi sebagian besar warga lokal sini. Tahun kemarin mayoritas juga warga lokal yang Shalat Id di sini," katanya.
Terkait dengan hal itu, dia mengharapkan pandemi COVID-19 segera berakhir, sehingga kehidupan kembali nyaman dan perekonomian kembali pulih.***