PORTAL PURWOKERTO - Bencana alam tanah bergerak di Desa Karanggintung Kecamatan Gandrungmangu, menyebabkan sedikitnya 23 kepala keluarga mengungsi.
Kejadian tanah bergerak yang berawal dari retakan kecil pada 16 April 2021, membuat sedikitnya sembilan pemukiman warga rusak dengan lebar retakan hingga 25 cm dan kedalaman 3 meter.
Akibat kejadian tanah bergerak di Karanggintung Gandrungmangu ini, kerugian yang diderita warga mencapai total ratusan juta rupiah.
Baca Juga: Cilacap Dapat Bantuan Ambulance dan 43 Pendingin Vaksin Covid-19, Ini Kata Wakil Bupati Cilacap
Tiga rumah warga tercatat mengalami rusak berat dengan menderita kerugian puluhan juta rupiah.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap bersama dengan pihak kecamatan maupun desa, telah melakukan pengecekan lokasi dan pendataan warga yang terkena dampak tanah bergerak tersebut.
Warga pun kini mengungsi di tenda pengungsian yang didirikan oleh BPBD Cilacap. Pemkab juga telah mendirikan Posko pengungsian di lokasi.
Baca Juga: 32 Nakes Cilacap Positif Corona Bukan Covid-19 Varian India, Kadinkes: Alhamdulillah
Adanya kejadian tersebut, DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Cilacap pun memberikan perhatian kepada warga terdampak. Dengan menyalurkan bantuan kepada para pengungsi, melalui program PKB Peduli.
Bantuan tersebut disalurkan langsung oleh Ketua DPC PKB Kabupaten Cilacap sekaligus Wakil Bupati Cilacap Syamsul Auliya Rachman, bersama anggota DPRD dari PKB Dapil 2, PAC PKB Gandrungmangu dan Ranting, pada Kamis, 3 Juni 2021.
"Bantuan ini diberikan sebagai bentuk kepedulian dari PKB kepada warga terdampak dan saat ini mengungsi akibat tanah bergerak," ujar Syamsul.
Baca Juga: Polsek Cilongok Lockdown, Puluhan Anggota Positif Covid-19, Layanan Dialihkan ke Polresta Banyumas
Bantuan yang diberikan berupa paket sembako sebanyak 24 paket, yang diberikan kepada 23 KK terdampak tanah bergerak.
"Kami berharap bantuan ini bisa sedikit meringankan beban warga terdampak bencana tanah bergerak apalagi di tengah pandemi seperti ini," ujarnya.
Syamsul juga menyampaikan jika adanya tanah bergerak ini telah dilakukan pembahasan di tingkat Kabupaten, bersama dengan BPBD Cilacap terkait dengan penanganan bencana tanah bergerak tersebut. Serta akan melakukan kajian terkait tanah bergerak tersebut, agar ada solusi kedepan.
"Terdekat pemda akan upayakan untuk mengkaji kondisi tanah bergerak tersebut bersama tim ahli, sehingga nanti dijadikan dasar untuk mengambil kebijakan solusinya. Mungkin bisa relokasi yang akan kita mohon bantuan dari propinsi atau pusat. Intinya kita akan berupaya cepat dan maksimal menangani permasalahan ini," katanya.***