PORTAL PURWOKERTO - Program kehamilan melalui inseminasi buatan rupanya menjadi salah satu cara bagi pasangan suami istri yang ingin menimang buah hati.
Inseminasi buatan tersebut merupakan program kehamilan dengan metode mendekatkan sperma dan sel telur secara alami didalam rahim.
Sperma tersebut merupakan sperma yang telah melalui proses washing sperm. Tujuan dari inseminasi buatan yakni meningkatkan jumlah sperma yang berhasil masuk ke tuba falopi.
Program kehamilan inseminasi buatan ini dapat membantu pasangan suami istri yang mengalami kesulitan untuk memiliki anak.
"Sesuai data WHO, di Indonesia, pasangan yang mengalami infertilitas (kesulitan memiliki anak) mencapai 14 persen," kata Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Purbalingga, dr Teguh Wibowo, yang hadir dalam peresmian Klinik Fertilitas Indonesia di RSIA Ummu Hani Purbalingga, Kamis, 14 Oktober 2021.
Lebih lanjut, dr Agus Puji Mei Arso, Sp.OG, klinisi dari Klinik Fertilitas Indonesia RSIA Ummu Hani Purbalingga, mengatakan bahwa disebut infertilitas jika pasangan yang menikah dan berhubungan suami istri tanpa kontrasepsi selama satu tahun dengan frekuensi 2-3 kali seminggu namun tidak mendapatkan kehamilan.
"Syarat ikut program inseminasi yakni pasangan sah, usia kurang dari 40 tahun, dan analisa sperma sebelum washing sperm lebih dari 10 juta dengan mortilitas A dan B lebih dari 20 persen," lanjutnya.
Baca Juga: 18 Orang Terjaring Operasi Yustisi di Kejobong Purbalingga, Jalani Rapid Antigen
Pembukaan klinik tersebut di Purbalingga memudahkan warga Purbalingga dan sekitarnya yang ingin mendapatkan momongan tanpa harus keluar kota.