Ketersediaan ruang isolasi, dan tenaga kesehatan (nakes) sebagai ujung tombak penanganan covid.
Termasuk ketersediaan oksigen, harus dipastikan tercukupi dalam menghadapi skenario terburuk,
"Oksigen juga harus dipastikan cukup sehingga kita siap menghadapi situasi yang terburuk " tegas Bupati Tiwi.
Baca Juga: Jelang Laga PSIS vs Persebaya, 3 Pemain PSIS Semarang Dinyatakan Positif Covid-19
Kepala Dindikbud, dia juga mengingatkan soal pembelajaran tatap muka. Sebab PTM rawan penularan covid.
"Kepala sekolah harus bertanggung jawab menyediakan Isoter jika siswanya positif. Kalau ada yang positif PTM di stop dulu saja," tambah Bupati.
Kegiatan sosial dihimbau juga untuk dibatasi, peserta maksimal 40 orang. Dia menegaskan kegiatan sosial tidak dilarang namun dengan pembatasan.
"Saya tekankan tidak melarang tapi mengizinkan dengan pembatasan-pembatasan," ujarnya.
Sektor ekonomi dan wisata juga tak luput dari perhatian Bupati. Pegiat wisata harus mematuhi dan menerapkan aturan seperti penerapan aplikasi peduli lindungi dengan baik serta memastikan Prokes berjalan dengan baik.
Pengelola pasar, pedagang dan pembeli memakai masker. Di tiket wisata kalau bisa juga menyediakan masker.