Konon, rambut gimbal ini tidak boleh dicukur atau dibersihkan secara sembarangan. Diperlukan upacara adat untuk memotongnya.
Untuk itu masyarakat melakukan suatu tradisi terhadap anak anak berambut gimbal tersebut. Tradisi ini sudah dilakukan semenjak nenek moyang mereka.
Masyarakat Dataran Tinggi Dieng memiliki tradisi unik yakni "Ruwatan Rambut Gimbal".
Ruwatan rambut gimbal adalah upacara pemotongan rambut pada anak anak Dieng yang memiliki rambut gimbal.
Baca Juga: Rekomendasi Penginapan Dieng Nyaman dan Murah Cocok untuk Acara Dieng Culture Festival 2022
Tradisi Ruwatan Rambut Gimbal merupakan tradisi yang diwariskan secara turun temurun dan dipercaya akan membawa keselamatan bagi sang anak.
Tradisi Ruwatan Rambut Gimbal biasanya dilakukan berdasar kalender Jawa yakni pada tanggal 1 Suro.
Masyarakat Dataran Tinggi Dieng percaya ruwatan ini dapat membersihkan atau membebaskan anak-anak berambut gimbal dari kesedihan, kesialan, atau bahkan dari malapetaka.
Prosesi Ruwatan Rambut Gimbal dilakukan secara massal dan dilakukan iring iringan disertai dengan iringan musik dan tarian tradisional.
Biasanya iring iringan akan dimulai dari satu desa yang sudah ditentukan sebelumnya. Setelah berkumpul, anak anak rambut gimbal dan masyarakat bersama sama menuju Candi Arjuna di Dieng.